Menu

Mode Gelap
Dedikasi Pendamping Desa di Kampar Berakhir Tragis Pringsewu Pecah Jadi 128, Dua Pekon Baru Siap Maju! Jeritan Warga Bireuen: Hutan Adat Dijual Mafia Tanah? Awas Hoax! Rekrutmen Kopdes Merah Putih Belum Dibuka Menkop Kagumi Kopdes NTT, Soroti Peran Perempuan

OPINI · 22 Agu 2024 15:28 WIB ·

Muna Barat di Ambang Krisis Demokrasi: Dominasi Satu Figur dan Dilema Kotak Kosong


					Muna Barat di Ambang Krisis Demokrasi: Dominasi Satu Figur dan Dilema Kotak Kosong Perbesar

Muna Barat [DESA MERDEKA] –   Jelang pesta demokrasi, Kabupaten Muna Barat tengah menghadapi situasi politik yang mengkhawatirkan. Dominasi satu figur calon kepala daerah yang didukung hampir seluruh partai politik telah menciptakan suasana yang tidak sehat dan memunculkan dilema bagi masyarakat.

Pilkada yang seharusnya menjadi ajang adu gagasan dan visi untuk membangun daerah, justru terasa sepi dan minim pilihan. Fenomena kotak kosong dalam konteks ini bukan sekadar pilihan kosong di surat suara, melainkan representasi kekecewaan publik terhadap praktik politik yang cenderung oligarkis dan mengabaikan suara rakyat.

Mengapa Dominasi Satu Figur Terjadi?

Pertanyaan besar muncul: mengapa partai-partai politik seolah kompak mendukung satu calon? Apakah ini bentuk konsolidasi kekuatan politik tertentu atau ada kepentingan lain di baliknya? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dijawab secara terbuka untuk menjaga kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.

Dilema Masyarakat: Pilih atau Kosong?

Masyarakat Muna Barat dihadapkan pada pilihan yang sulit. Di satu sisi, ada figur yang didukung mayoritas partai politik, namun belum tentu memiliki rekam jejak yang baik dan program yang jelas. Di sisi lain, ada kotak kosong yang menawarkan alternatif meskipun tanpa visi yang konkret.

Dampak Potensial dari Dominasi Satu Figur

Jika figur yang didukung banyak partai politik memenangkan pilkada, beberapa dampak negatif dapat terjadi, antara lain:

  • Pemimpin yang tidak dipilih rakyat: Hal ini dapat memicu ketidakpuasan dan potensi konflik.
  • Korupsi dan KKN: Pemimpin yang tidak lahir dari persaingan yang sehat cenderung lebih rentan terhadap praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
  • Kekecewaan publik: Masyarakat akan merasa kecewa karena tidak memiliki pilihan yang sesuai dengan harapan mereka.
  • Suap dan money politics: Untuk mengamankan kemenangan, calon yang didukung banyak partai politik cenderung melakukan praktik suap dan money politics.

Apabila Kotak Kosong Menang?

Jika kemenangan jatuh pada kotak kosong, beberapa kemungkinan dapat terjadi, seperti dilakukannya pemilihan ulang atau penunjukan pejabat sementara.

Kotak Kosong sebagai Bentuk Protes

Dalam situasi seperti ini, kotak kosong dapat menjadi bentuk protes masyarakat terhadap minimnya pilihan berkualitas. Dengan memilih kotak kosong, masyarakat berharap partai politik lebih serius dalam mencari calon pemimpin yang kompeten.

Demokrasi yang Sehat

Demokrasi yang sehat adalah demokrasi yang memberikan ruang bagi seluruh komponen masyarakat untuk berpartisipasi. Pemilihan umum seharusnya menjadi ajang untuk memilih pemimpin yang terbaik, bukan ajang untuk mempertontonkan kekuatan politik tertentu.

Pentingnya Pengawasan

Situasi politik di Muna Barat patut menjadi perhatian kita semua. Masyarakat harus lebih kritis dalam memilih pemimpin dan tidak mudah terpengaruh oleh iming-iming materi. Pemerintah juga wajib menjamin proses pilkada berjalan dengan jujur dan adil. Tidak boleh ada intervensi yang berlebihan dan pemanfaatan kekuasaan untuk memenangkan calon tertentu.

Mari bersama-sama memperjuangkan demokrasi yang lebih baik, di mana suara rakyat benar-benar didengar dan dihargai. Laporkan setiap indikasi kecurangan atau pelanggaran dalam proses pilkada.

Penulis : LM Junaim ( Ketua Projo Kab. Muna Barat)

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 270 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Desa adalah Desha: Sudah Saatnya Kita Memuliakan Desa

15 Mei 2025 - 05:46 WIB

Bhinneka Tunggal Ika: Harmoni Hindu-Buddha sebagai Cermin Sinergi BUMDes dan KopDes dalam Memuliakan Desa

14 Mei 2025 - 22:25 WIB

Kenapa Ada Konten Berbayar di Channel YouTube TV Desa? Inilah Cerita dan Pilihan yang Harus Diambil

11 Mei 2025 - 10:55 WIB

Digitalisasi dan Koperasi Desa sebagai Jalan Perjuangan

9 Mei 2025 - 19:01 WIB

Mereka Menyebutnya “Setan Desa”: Dari Aidit, Soekarno, hingga Kebangkitan Koperasi Desa

9 Mei 2025 - 05:47 WIB

Bagaimana Koperasi di Nusa Tenggara Timur Membentuk Masa Depan Ekonomi Lokal

5 Mei 2025 - 22:20 WIB

Trending di OPINI