Menu

Mode Gelap
Amelia Desiana Terpilih Sebagai Bupati Banjarnegara dengan Kemenangan Gemilang IKADIN Lampung Borong Dua Penghargaan di Ajang Nasional, Bukti Prestasi Advokat Lampung Kemenangan Fahmi – Dimas: Simbol Suara Arus Bawah Menuju Purbalingga Baru Yuliati Nugrahani: Sosok Perempuan Inspiratif di Balik Kesuksesan Desa Mojokrapak Desa Nanga Jetak Sintang Sukseskan Program Ketahanan Pangan, Bagikan Ribuan Bibit Ayam

RAGAM · 10 Agu 2024 12:55 WIB ·

MTQ Padang Dipertanyakan: Antara Prestasi dan Nilai


 MTQ Padang Dipertanyakan: Antara Prestasi dan Nilai Perbesar

Padang [DESA MERDEKA] – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional Kota Padang ke-41 yang baru saja digelar kembali setelah vakum dua tahun menuai sorotan tajam dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Ustadz H. Mulyadi Muslim, Lc., M.A., Sekretaris MUI Kota Padang.

Dalam pernyataannya, Rabu (10/8/2024), Ustadz Mulyadi menyoroti berbagai penyimpangan yang terjadi dalam penyelenggaraan MTQ. “MTQ seharusnya menjadi ajang untuk mencetak generasi Qurani. Namun, seringkali kita melihat berbagai praktik yang justru menjauhkan kita dari tujuan mulia ini,” ungkapnya.

Ustadz H. Mulyadi Muslim, Lc., M.A., Sekretaris MUI Kota Padang
Prestasi Menurun, Nilai Tercoreng

Vakumnya MTQ selama dua tahun, menurut Ustadz Mulyadi, berdampak signifikan pada penurunan prestasi Kafilah Kota Padang di tingkat provinsi. “Ini adalah alarm bagi kita semua. Kita harus lebih serius dalam membina generasi muda agar mampu mengharumkan nama Kota Padang di kancah MTQ,” tegasnya.

Lebih lanjut, beliau juga menyoroti adanya oknum-oknum yang merusak nilai-nilai luhur MTQ. Praktik seperti manipulasi data, pendekatan tidak etis kepada juri, dan penggunaan kafilah “impor” dinilai sangat merugikan. “Ini adalah bentuk penyalahgunaan wewenang yang harus kita lawan bersama,” tegasnya.

MTQ: Lebih dari Sekadar Ajang Prestasi

Ustadz Mulyadi menekankan pentingnya mengukur dampak positif MTQ terhadap kehidupan masyarakat. “Apakah setelah MTQ, semangat masyarakat untuk mempelajari Al-Qur’an meningkat? Apakah akhlak generasi muda menjadi lebih baik? Jika tidak, kita perlu evaluasi menyeluruh,” ujarnya.

Beliau menyarankan agar pemerintah dan penyelenggara MTQ menetapkan indikator keberhasilan yang jelas. “Kita perlu alat ukur yang konkret untuk melihat sejauh mana anggaran yang kita keluarkan memberikan manfaat bagi masyarakat,” tambahnya.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Zikir Rateb Siribee di Bone Bolango, Ajak Masyarakat Menuju Pilkada Damai

26 November 2024 - 13:48 WIB

Yuliati Nugrahani: Sosok Perempuan Inspiratif di Balik Kesuksesan Desa Mojokrapak

23 November 2024 - 10:47 WIB

Inovasi Pengendalian Hama Tikus di Pebayuran, Tingkatkan Produktivitas Petani

21 November 2024 - 17:57 WIB

Pelatihan Intensif Tingkatkan Kompetensi Pendamping Desa di Jepara

19 November 2024 - 11:14 WIB

Safrullah Lubai Terpilih Aklamasi Pimpin IWO Sumsel

18 November 2024 - 17:47 WIB

Sehatkan Tanah Abang: Puskesmas Gelar Mini Lokakarya Triwulanan

8 November 2024 - 00:03 WIB

Trending di RAGAM