Menu

Mode Gelap
Dedikasi Pendamping Desa di Kampar Berakhir Tragis Pringsewu Pecah Jadi 128, Dua Pekon Baru Siap Maju! Jeritan Warga Bireuen: Hutan Adat Dijual Mafia Tanah? Awas Hoax! Rekrutmen Kopdes Merah Putih Belum Dibuka Menkop Kagumi Kopdes NTT, Soroti Peran Perempuan

OPINI · 29 Apr 2023 06:30 WIB ·

Merawat Keberagaman di Desa


					Merawat Keberagaman di Desa Perbesar

Di Indonesia, keberagaman budaya dan agama sudah menjadi hal yang sangat umum terjadi. Setiap daerah memiliki ciri khas budaya yang berbeda, di samping itu, setiap orang memiliki keyakinan agama yang berbeda pula. Oleh karena itu, perlu kiranya kita merawat keberagaman di desa agar tercipta kerukunan dan perdamaian yang baik di antara masyarakat.

Terdapat beberapa alasan mengapa kita perlu merawat keberagaman di desa. Pertama, keberagaman budaya dan agama adalah kekayaan Indonesia. Kita sebagai warga negara Indonesia haruslah bangga dan bersyukur atas keberagaman tersebut. Kedua, dengan merawat keberagaman di desa, kita dapat mencegah terjadinya konflik antar masyarakat yang berasal dari budaya dan agama yang berbeda. Hal ini akan sangat bermanfaat terutama dalam membangun kerukunan antar masyarakat di desa.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merawat keberagaman di desa. Pertama, kita dapat mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat mempererat hubungan antar masyarakat. Misalnya, acara perayaan keagamaan bersama atau acara adat bersama. Dengan melakukan kegiatan seperti ini, masyarakat dari berbagai latar belakang budaya dan agama dapat saling mengenal dan mempererat tali persaudaraan yang baik.

Kedua, kita juga dapat memperkenalkan budaya dan agama masing-masing secara bertahap kepada masyarakat yang lain. Misalnya, masyarakat yang beragama Islam dapat memperkenalkan budaya dan agama Islam kepada masyarakat yang beragama Kristen atau Hindu. Sebaliknya, masyarakat Kristen atau Hindu juga dapat memperkenalkan budaya dan agama mereka kepada masyarakat yang lain. Dengan saling memperkenalkan budaya dan agama masing-masing, masyarakat dapat memahami dan menghargai satu sama lain.

Ketiga, kita juga dapat membuat program-program pendidikan tentang keragaman budaya dan agama. Program ini dapat diadakan di sekolah-sekolah atau di tempat-tempat umum lainnya. Dalam program ini, masyarakat dapat mempelajari tentang budaya dan agama yang berbeda-beda. Selain itu, masyarakat juga dapat mempelajari tentang cara menghargai dan menghormati budaya dan agama yang berbeda serta bagaimana mengatasi perbedaan yang mungkin timbul.

Contoh nyata dari penerapan merawat keberagaman di desa adalah Desa Cikeusik, Banten. Desa ini terdiri dari masyarakat yang beragam budaya dan agama seperti Sunda, Betawi, Cirebon, dan Jawa. Masyarakat desa Cikeusik menciptakan sebuah acara yang dinamakan “Rabeg Salira”. Acara ini merupakan bentuk perayaan kearifan lokal yang diadakan oleh seluruh warga desa. Dalam acara ini, warga desa beragam budaya dan agama dapat saling berinteraksi dan memperkenalkan budaya dan agama mereka secara terbuka, sehingga masyarakat desa Cikeusik terjalin kerukunan dan saling menghormati antar masyarakatnya.

Kesimpulannya, merawat keberagaman di desa sangatlah penting untuk menciptakan kerukunan dan perdamaian di antara masyarakat yang berbeda budaya dan agama. Kita dapat melakukan beberapa cara untuk merawat keberagaman seperti mengadakan kegiatan-kegiatan yang mempererat hubungan antar masyarakat, memperkenalkan budaya dan agama masing-masing, dan membuat program pendidikan tentang keragaman budaya dan agama. Contoh nyata dari penerapan merawat keberagaman di desa adalah Desa Cikeusik, Banten yang berhasil menciptakan kerukunan antar masyarakat yang beragam budaya dan agama. Semoga dengan merawat keberagaman di desa, kita dapat menciptakan masyarakat yang harmonis dan sejahtera.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 40 kali

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Desa adalah Desha: Sudah Saatnya Kita Memuliakan Desa

15 Mei 2025 - 05:46 WIB

Bhinneka Tunggal Ika: Harmoni Hindu-Buddha sebagai Cermin Sinergi BUMDes dan KopDes dalam Memuliakan Desa

14 Mei 2025 - 22:25 WIB

Kenapa Ada Konten Berbayar di Channel YouTube TV Desa? Inilah Cerita dan Pilihan yang Harus Diambil

11 Mei 2025 - 10:55 WIB

Digitalisasi dan Koperasi Desa sebagai Jalan Perjuangan

9 Mei 2025 - 19:01 WIB

Mereka Menyebutnya “Setan Desa”: Dari Aidit, Soekarno, hingga Kebangkitan Koperasi Desa

9 Mei 2025 - 05:47 WIB

Bagaimana Koperasi di Nusa Tenggara Timur Membentuk Masa Depan Ekonomi Lokal

5 Mei 2025 - 22:20 WIB

Trending di OPINI