Desa Merdeka – Bantaeng : Kurikulum merupakan serangkaian mata pelajaran yang harus di tempuh oleh peserta didik. Penerapannya sangat penting dalam dunia pendidikan dan mempengaruhi segala aktivitas pembelajaran. Kurikulum menjadi sebuah dokumen yang mencakup substansi yang berisi rumusan tujuan, bahan ajar kegiatan dan program belajar mengajar, serta bahan evaluasi bagi peserta didik. Seiring dengan berputarnya waktu dan bergantinya zaman, kurikulum sebagai acuan pembelajaran sudah beberapa kali mengalami pergantian sekurangnya sudah sebelas (11) kali selama proses pendidikan formal di laksanakan dan terakhir di tahun 2013 dengan istilah kurikulum 13. Untuk kesekian kalinya kurikulum mengalami metamorfosis, di bulan februari 2022 Mendikburistek meluncurkan kurikulum merdeka dengan program merdeka belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang bakal menggantikan posisi kurikulum 13 sebagai acuan dalam melakukan proses belajar mengajar. Jika sebelumnya kurikulum menekankan pendidikan moral, semangat religius, sikap sosial, pengetahuan faktual dan prosedural meta kognitif menjadi satu kesatuan, maka di dalam kurikulum merdeka mendorong untuk meningkatkan kompetensi, fleksibel, pembelajaran dan karakter Pancasila dalam upaya pembelajaran untuk mewujudkan transformasi pendidikanyang lebih unggul.
Di temui di sela – sela kegiatan wakil kepala bagian kurikulum Madrasah Aliyah Negeri MAN Bantaeng ibu Sukmawati, S.Si.M.Pd menjelaskan bahwa MAN Bantaeng merupakan salah satu pilot project dari 22 lembaga pendidikan yang sama di Sulawesi Selatan dan di terapkan setahun yang lalu pada tahun ajaran 2022/2023, sehingga baru kelas sepuluh (X) yang menggunakan kurikulum tersebut sementara kelas sebelas dan dua belas (XI & XII) masih menganut kurikulum 13 sebagai landasan pembelajarannya. Dia mengakui bahwa keunggulan kurikulum Merdeka lebih sederhana dan fokus pada materi tujuan serta pengembangan kompetensi peserta didik pada masanya dan menciptakan anak cerdas dan unggul yang memiliki karakter sebagai pelajar Pancasila, tutur ibu Sukma.
Penulis berkunjung dengan dua tujuan yang sama yang pertama sebagaimana yang di uraikan di atas dan kedua yakni berkoordinasi terkait rencana penelitian yang akan di lakukan oleh seorang mahasiswa UNM Makassar pada fakultas Ilmu Pendidikan jurusan teknologi Pendidikan. Menurut dia, Dosen pembimbing merekomendasikan untuk melakukan penelitian di sekolah berbasis Aliyah dan telah menggunakan kurikulum merdeka, pada hari yang sama dari beberapa yayasan dan pondok pesantren yang penulis hubungi baru MAN Bantaeng yang berada di kecamatan Gantarangkeke yang mengimplementasikan kurikulum merdeka sebagai kerangka acuan pembelajaran sementara yang lain menunggu tahun ajaran berikutnya untuk menerapkan kurikulum tersebut, ungkap salah satu pembina pondok yang sempat penulis hubungi.
Saat ini MAN Bantaeng melakukan penerimaan peserta didik baru tahun ajaran 2023/2024. Ayo daftarkan anak anda ke Madrasah Aliyah Negeri ( MAN) menuju Insan cerdas religius…!!!
Hasan Habibu Lahir di Bantaeng Sulawesi Selatan 1 Januari 1975.
Pendidikan S1 STAI Al-furqan Makasar / Jurusan Pendidikan Agama Islam. lulus tahun 2016
Selain sebagai Pendamping Lokal Desa beberapa Organisasipun terlibat di dalamnya, DA’I KAMTIBMAS POLRES BANTAENG bidang KOMUNIKASI ANTAR LEMBAGA, FORUM DA’I POLSEK TOMPOBULU SBG PENASEHAT, IKATAN PELAJAR MUHAMNADIYAH SBG ANGGOTA.
Beberapa penghargaan di raih seperti juara terbaik dua Tingkat Kabupaten Bantaeng Sebagai Tim Pengelolah Kegiatan / TPK 2011. Penghargaan Kapolres sebagai Relawan Covid-19 tahun 2020.
Penghargaan MPR RI dalam sosialisasi Pancasila dan UUD 45 Negara kesatuan RI dan bhinneka tunggal Ika tahun 2011. Dll
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.