Menu

Mode Gelap
Gus Halim Didapuk Sebagai Bapak Bumdesa Bersama Lkd BUMDES Diajak Aktif dalam Program Makan Siang Gratis Sumbar Bidik Predikat A dalam Penilaian SAKIP 2024 Sumbar Pacu Ekspor Komoditas Unggulan, Kulit Manis dan Gambir Mendunia Purbalingga Alokasikan Rp43,39 Miliar untuk Percepat Pembangunan Desa

OPINI · 28 Apr 2023 06:30 WIB ·

Melestarikan Tradisi Desa. Untuk Apa?


 Melestarikan Tradisi Desa. Untuk Apa? Perbesar

Mempertahankan warisan budaya dan tradisi desa adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Tradisi dan budaya dapat membentuk identitas sebuah desa, dan dengan mempertahankan budaya dan tradisi, kita dapat memastikan bahwa warisan leluhur tetap hidup dan diteruskan ke generasi yang akan datang. Namun, dalam era modern, kebanyakan orang lebih memilih gaya hidup yang modern dan meninggalkan tradisi lama. Oleh karena itu, upaya melestarikan tradisi desa kepada generasi muda sangat penting untuk dilakukan.

Salah satu cara untuk melestarikan tradisi desa adalah dengan memperkenalkan tradisi tersebut kepada generasi muda. Dalam hal ini, pendidikan sangat penting, karena sekolah dapat menjadi tempat yang ideal untuk memperkenalkan tradisi desa. Misalnya, sekolah dapat mengadakan kegiatan yang berhubungan dengan tradisi desa, seperti pertunjukan seni budaya atau kegiatan yang melibatkan tradisi lokal.

Selain itu, festival dan perayaan tradisional juga dapat menjadi cara yang efektif untuk memperkenalkan dan mempertahankan tradisi desa. Misalnya, di Yogyakarta, ada sebuah festival yang disebut “Jogja International Heritage Walk” yang diadakan setiap tahun. Festival ini mengundang orang dari seluruh dunia untuk mempelajari dan memahami budaya dan tradisi di Yogyakarta melalui berjalan kaki. Selama festival, peserta akan melewati berbagai tempat yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang penting.

Selain festival, kegiatan yang melibatkan masyarakat lokal juga dapat membantu mempertahankan tradisi desa. Misalnya, di Bali, masyarakat lokal masih mempertahankan tradisi “subak”, yang merupakan sistem irigasi yang telah digunakan selama berabad-abad. Masyarakat setempat terus menggunakan sistem irigasi ini dan mempertahankannya sebagai bagian dari tradisi mereka. Kegiatan seperti ini dapat menjadi contoh yang baik bagi generasi muda untuk memahami dan mempertahankan tradisi mereka sendiri.

Di era digital seperti sekarang, media sosial juga dapat digunakan untuk mempertahankan tradisi desa. Misalnya, sebuah akun Instagram bernama “Indonesian Traditions” memposting foto dan cerita tentang tradisi dan budaya Indonesia. Akun ini menjadi populer dan memiliki banyak pengikut, karena menyajikan informasi tentang tradisi dan budaya yang unik dan menarik.

Dalam upaya mempertahankan tradisi desa, partisipasi masyarakat lokal sangat penting. Masyarakat lokal harus terlibat dalam upaya mempertahankan dan memperkenalkan tradisi desa kepada generasi muda. Misalnya, mereka dapat membuka pusat informasi dan wisata untuk memperkenalkan budaya dan tradisi desa kepada wisatawan. Selain itu, mereka juga dapat mengadakan pelatihan dan kursus untuk mengajarkan keterampilan tradisional kepada generasi muda.

Dalam kesimpulannya, mempertahankan tradisi desa sangatlah penting, karena tradisi dan budaya dapat membentuk identitas sebuah desa. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk melestarikan tradisi desa, seperti pendidikan, festival dan perayaan tradisional, serta kegiatan yang melibatkan masyarakat lokal. Dalam era digital, media sosial juga dapat digunakan untuk mempertahankan tradisi desa. Namun, partisipasi masyarakat lokal sangatlah penting dalam upaya mempertahankan tradisi desa. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa warisan leluhur tetap hidup dan diteruskan ke generasi yang akan datang.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 20 kali

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

BPD Berperan Penting Awasi Pengangkatan Perangkat Desa, Ketua PABPDSI Simalungun Beri Dukungan Penuh

10 September 2024 - 09:29 WIB

Pilkada Simalungun 2024: 79 Hari Menuju Gelaran Buram?

8 September 2024 - 09:40 WIB

Muna Barat di Ambang Krisis Demokrasi: Dominasi Satu Figur dan Dilema Kotak Kosong

22 Agustus 2024 - 15:28 WIB

Muna Barat Berusia 10 Tahun: Dari Embrio Menuju Masa Depan Gemilang

23 Juli 2024 - 21:15 WIB

Arti Strategis Pemberitaan Desa yang Positif di Era Digital

4 Juli 2024 - 21:34 WIB

Spiritualitas Kurban: Antara Kesalehan Personal dan Kesalehan Komunal

14 Juni 2024 - 07:55 WIB

Alumnus Pondok Pesantren Sabilillah, Al-Khoirot, MA Nahdlatul Muslimin Undaan Kidul Kudus dan Universitas Diponegoro Semarang. Warga Nahdliyin dan Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Islam (ICMI) Orwil Banten
Trending di OPINI