Desamerdeka.id: Gebyar Konser Coldplay Tengah menggemparkan masyarakat di pelbagai penjuru dunia, hal itu ditengarai sebagai bentuk apresiasi masyarakat terhadap idolanya. Diluar dugaan, tiket konsernya pun menjadi “ajang perang” para fansnya sehingga memunculkan istilah baru di masyarakat yakni adanya Tiket War atau rebutan tiket konser. Termasuk di kawasan Asia Tenggara tidak kecuali Indonesia.
Di Indonesia sendiri tidak ketinggalan, masyarakat berbondong-bondong mengikuti tiket war konser Coldplay yang mengundang perhatian khusus. Namun diluar gempita tiket war yang sedang trending, jarang orang yang tahu bahwa group band yang sedang naik daun tersebut ternyata kelompok pendukung LGBT. Hal itu dapat diketahui dari simbol bendera pelangi yang sering dibawa saat konser. Dikutip dari portal tirto.id bahwa salah satu vokalisnya adalah pendukung LGBT.
Beda dengan di Indonesia, Malaysia seperti yang dilansir oleh busurnusa.com justru menolak konser Coldplay. Bendera pelangi yang dianggap bendera LGBT dikibarkan oleh vokalis Coldplay, Malaysia langsung boikot band tersebut.
Pada November mendatang Coldplay akan manggung di Indonesia, apa tanggapan Indonesia terkait Malaysia yang boikot Coldplay agar batal?
Diketahui Coldplay akan hadir juga di Malaysia. Antusias fans Malaysia pun sama hebohnya seperti di Indonesia.
Coldplay merupakan band rock asal Britania Raya di London yang dibentuk pada tahun 1996.
Chris Martin merupakan vokalis yang terkenal di grup band Coldplay. Sebagai gitaris dikenal Jonny Buckland, dan bass Guy Berryman juga drum dimainkan oleh Will Champion.
Kabar yang beredar, band Coldplay akan manggung November mendatang di Indonesia. Promotor sudah mengkonfirmasi harga tiket dan juga denah lokasi diadakannya konser Coldplay.
Namun beredar kabar terdapat satu masalah, beberapa masyarakat Malaysia menolak dan protes akan kedatangan band Coldplay tersebut.
Alasannya karena Coldplay dianggap sebagai pendukung gerakan LGBT. Hal tersebut diduga karena vokalis dari Coldplay mengibarkan bendera pelangi yang sering dianggap sebagai LGBT.
Aksi tersebut terlihat saat penampilan Coldplay di Super-Bowl. Chris Martin mengibarkan bendera LGBT dengan sangat semangat, seolah ikut memperjuangkan hak-hak LGBT.
Tidak hanya masyarakat Malaysia, pihak politikus Malaysia juga ikut menolak misalnya politikus partai Islam se-Malaysia, Nasrudin Hassan.
Mereka beramai-ramai menolak agar pemerintah segera membatalkan konser yang tidak ada manfaatnya itu.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.