Ponorogo (DESA MERDEKA) – Sudah sejak tahun 1970, Desa Purworejo Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, memiliki enam lumbung padi
“Sudah sejak tahun 70 an. Sekarang tinggal meneruskan. Kalau saya memilih mempertahankan. Semangat gotong royongnya ada,” ujar Kepala Desa Purworejo, Didik Subagio, Sabtu (30/5/2023).
Saat masa paceklik, keberadaan lumbung padi tersebut sudah terbukti berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan. Namun, dalam kondisi sedang baik-baik saja, lumbung padi tersebut berfungsi sebagai KAS desa untuk memenuhi kebutuhan acara-acara masyarakat.
“Ini kan warga dan untuk warga. Dulu sekali ada saatnya panceklik, ini sangat bermanfaat. Karena warga bisa meminjam gabah yang kemudian dijadikan beras,” kata Didik.
Setiap Kepala Keluarga, seperti disampaikan Didik, diwajibkan terlibat aktif dalam program ini. Secara pribadi, Didik remaja sudah terlibat dalam menjaga lumbung padi. Tak heran, ketika terpilih menjadi kepala desa, semangatnya untuk melestarikan tradisi, justru semakin kuat.
“Sebelum tahun 2000 memang untuk pangan, tapi kalau sekarang, adalah untuk kebutuhan masyarakat seperti membuat tenda warga, meja kursi untuk acara warga dan semua asset warga” ungkap Didik.
Salah satu warga, Sofian, menyatakan dukungannya terhadap kebijakan menyetor gabah ke lumbung padi yang telah berlangsung sejak masa kecilnya. Ia mengakui manfaatnya bagi masyarakat.
Sistem lumbung padi ini dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, baik sebagai cadangan pangan di masa paceklik maupun sebagai sumber bantuan bagi warga yang kurang mampu.
Andre, petugas pencatat lumbung padi, bertugas menyimpan dan mendistribusikan gabah kepada masyarakat. Bunga gabah yang terkumpul digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi acara-acara desa.
“Setiap anggota wajib andil dalam peminjaman gabah, yang nantinya bunganya yang harus berbentuk gabah bisa digunakan untuk kebutuhan konsumsi acara desa seperti 17an, dll” pungkasnya.
Lumbung padi di Desa Purworejo memiliki peran yang sangat berarti bagi masyarakat. Langkah bijak warga Desa Purworejo dalam melestarikan kearifan lokal dan tradisi budaya, dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Ponorogo dan seluruh Indonesia.

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.