Menu

Mode Gelap
Gus Halim Didapuk Sebagai Bapak Bumdesa Bersama Lkd BUMDES Diajak Aktif dalam Program Makan Siang Gratis Sumbar Bidik Predikat A dalam Penilaian SAKIP 2024 Sumbar Pacu Ekspor Komoditas Unggulan, Kulit Manis dan Gambir Mendunia Purbalingga Alokasikan Rp43,39 Miliar untuk Percepat Pembangunan Desa

SDGs DESA · 22 Agu 2024 07:37 WIB ·

“Kopi Klotok”: Sebuah Minuman untuk Penguatan Komunitas di Blora


 “Kopi Klotok”: Sebuah Minuman untuk Penguatan Komunitas di Blora Perbesar

Blora [DESA MERDEKA] – Di jantung pedesaan Indonesia, sebuah tindakan sederhana berbagi secangkir kopi telah memicu sebuah gerakan untuk memberdayakan komunitas dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Inisiatif “Kopi Klotok”, yang dipelopori para pendamping desa di Blora, telah terbukti menjadi pendekatan yang unik dan efektif untuk mendorong keterlibatan komunitas dan pengumpulan data.

Istilah “Kopi Klotok” mengacu pada kopi tradisional Jawa yang disajikan dengan cara yang khas. Ini telah menjadi metafora untuk pertemuan informal namun berdampak yang diadakan oleh anggota komunitas dan pejabat desa di Blora. Pertemuan-pertemuan ini, yang sering diadakan sambil menikmati secangkir kopi, telah berperan penting dalam membangun rasa persaudaraan dan kerja sama di antara warga desa.

Tri Juwanto, seorang fasilitator desa di Blora, menjelaskan bagaimana inisiatif “Kopi Klotok” telah menjadi pusat keberhasilan implementasi tugas pendampingan desa mereka. “Dengan menciptakan suasana yang santai dan ramah, kami dapat mendorong dialog terbuka dan membangun kepercayaan dengan anggota komunitas,” katanya.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh tim pendamping adalah mengatasi keengganan komunitas maupun warga desa terhadap pengumpulan data. Untuk mengatasi hal ini, tim memanfaatkan pendekatan “Kopi Klotok” untuk menjelaskan pentingnya data dan meredakan kekhawatiran apa pun. Dengan bertemu dengan anggota komunitas dalam suasana informal, tim dapat membangun hubungan dan menumbuhkan rasa kepemilikan atas proses pengumpulan data.

Inisiatif “Kopi Klotok” juga telah berperan penting dalam memfasilitasi kolaborasi antara pejabat pemerintah, pemimpin komunitas, dan pemangku kepentingan lainnya. Pertemuan rutin telah memungkinkan pertukaran informasi, identifikasi tantangan, dan pengembangan solusi.

Keberhasilan inisiatif “Kopi Klotok” di Blora menawarkan pelajaran berharga bagi komunitas lain yang berusaha mencapai TPP. Dengan menekankan pentingnya keterlibatan komunitas, membangun kepercayaan, dan memanfaatkan adat istiadat lokal, komunitas dapat mengatasi tantangan dan mencapai perubahan yang langgeng.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 10 kali

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

BUMDes sebagai Katalisator Pembangunan Desa: Tantangan dan Peluang

13 September 2024 - 07:28 WIB

BUMDes di Ambang Peluang: Siap Jadi Penyedia Makan Siang Gratis?

12 September 2024 - 09:59 WIB

Bersiap Jadi Garda Depan Program Makan Siang Gratis, Belajar dari Pengalaman BUMDES Cinggawang

12 September 2024 - 08:37 WIB

Cetak Laba dari Program Makanan Bergizi, BUMDes Perlukan Perencanaan Matang

12 September 2024 - 08:13 WIB

BUMDes Harus Siap Jadi Pemain Utama Program Makan Siang Gratis

12 September 2024 - 07:35 WIB

Posyandu: Dari Pos Kesehatan Menjadi Pusat Komunitas

10 September 2024 - 07:13 WIB

Trending di SDGs DESA