Ternate, Maluku Utara [DESA MERDEKA] — Kondisi kesehatan mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba (AGK), dilaporkan kritis. Kabar ini disampaikan oleh putra sulungnya, Toriq Kasuba, yang juga mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan masyarakat Maluku Utara.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan moral dan doa yang diberikan masyarakat Maluku Utara. Semoga Allah memberikan kekuatan dan pertolongan kepada ayah kami dalam menghadapi cobaan ini,” ujar Toriq Kasuba setelah menerima kunjungan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, dan Wakil Gubernur, Sarbin Sehe, pada Jumat (7/3/2025).
Toriq menjelaskan bahwa kondisi ayahnya saat ini sangat memprihatinkan dan tidak mampu lagi beraktivitas secara mandiri. “Ayah sudah terbaring di tempat tidur, bahkan untuk buang air pun sudah tidak bisa sendiri. Beliau sepenuhnya bergantung pada alat-alat kesehatan. Kami sebagai keluarga hanya bisa berusaha memberikan yang terbaik sebagai bentuk bakti kami,” tambahnya.
Kondisi kritis ini, menurut Toriq, telah berlangsung selama kurang lebih dua minggu terakhir. Ayahnya mengalami kejang-kejang dan kehilangan kesadaran. Sebelumnya, AGK dilarikan ke Unit Perawatan Intensif (ICU) setelah hasil CT scan menunjukkan adanya infeksi nanah di bagian kanan kepala dan penumpukan cairan di bagian tengah, yang menekan saraf-saraf otak hingga menyebabkan kelumpuhan.
“Dokter menyarankan untuk dilakukan pengeboran. Pengeboran dilakukan di sisi kanan untuk mengeluarkan infeksi nanah dan di sisi kiri untuk memasukkan selang ke pencernaan agar cairan dapat dikeluarkan,” jelas Toriq.
Namun, setelah berdiskusi dengan dokter lain, keluarga memutuskan untuk tidak mengambil risiko operasi karena risikonya yang sangat tinggi. “Kami belum siap untuk mengambil risiko itu. Kami terus memantau kondisi ayah dan memberikan perawatan terbaik yang kami bisa,” ungkapnya.
Mengenai kemungkinan rujukan, Toriq menjelaskan bahwa hal tersebut berada dalam wewenang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mengingat AGK berada dalam tahanan KPK. “Kami masih dalam proses membicarakan kemungkinan rujukan. Rutan hanya tempat penitipan, dan mereka tidak memiliki wewenang untuk mengambil keputusan. Kami hanya bisa memaksimalkan perawatan sesuai dengan kemampuan kami. Harapan kami hanya yang terbaik untuk ayah,” kata Toriq.
Activity:
•Reporter •Advocate (Kandidat Notaris PPAT) •Overseas Study Advisor Nawala Education (Nawala Education Link) •Lecturer
Experience:
•Reporter & News Anchor TVRI •Medical Reps. Eisai Indonesia •HRD Metro Selular Nusantara
***
“Hidup adalah petualangan yang berani atau tidak sama sekali.” – Helen Keller
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.