Semarang (DESA MERDEKA) – Kota Semarang kembali diramaikan oleh geliat seni rupa. Kolektif Hysteria, melalui platform Pekakota, sukses menggelar acara Kolegatif II pada akhir pekan lalu di Collabox. Acara ini berhasil menyatukan 24 seniman visual dalam satu ruang untuk mengeksplorasi konsep kolektivisme.
Winatra Wicaksana, Ketua Project Kolegatif II sekaligus alumni PekaKota Institute 2024, mengungkapkan bahwa acara ini merupakan upaya untuk merevitalisasi semangat kolektivisme di kalangan seniman muda. “Kolegatif II mencoba mengkaji ulang ikon Bandeng yang digunakan oleh Kolektif Hysteria sebagai simbol perjalanan kolektivisme pada ulang tahun ke-20 di bulan Agustus 2024 mendatang,” jelasnya.
Bandeng Presto: Simbol Kolektivisme yang Evolving
Ikon Bandeng Presto yang menjadi pusat perhatian dalam Kolegatif II bukan sekadar pilihan sembarangan. “Bandeng Presto ini adalah simbol yang sangat kuat bagi Kota Semarang. Melalui kolaborasi para seniman, kami ingin menunjukkan bagaimana sebuah simbol bisa terus berkembang dan beradaptasi dengan zaman,” tambah Winatra.
Dalam pameran ini, para pengunjung dapat menyaksikan berbagai karya seni visual yang unik dan menarik, mulai dari lukisan, instalasi, hingga karya digital. Masing-masing karya memiliki interpretasi yang berbeda-beda tentang konsep kolektivisme, namun tetap terhubung melalui semangat kebersamaan dan kreativitas.
Sukses Gaet Ratusan Pengunjung
Acara yang berlangsung di Collabox ini berhasil menarik minat ratusan pengunjung dari berbagai kalangan. Mereka antusias menyaksikan karya-karya seni yang dipamerkan dan berdiskusi dengan para seniman.
“Saya sangat terkesan dengan karya-karya yang dipamerkan,” ujar salah satu pengunjung, [nama pengunjung]. “Acara seperti ini sangat penting untuk memperkaya khazanah seni di Semarang.”
PekaKota: Platform Inkubasi Kreativitas
Kolektif Hysteria sebagai inisiator PekaKota Institute telah berhasil melahirkan banyak talenta muda di bidang seni. Melalui program-program yang diselenggarakan, para peserta diberikan kesempatan untuk mengembangkan kreativitas dan berkolaborasi dengan seniman lainnya.
“PekaKota ini seperti rumah bagi kami para seniman muda. Di sini, kami bisa belajar, berkreasi, dan saling mendukung,” ungkap Winatra.
Kolegatif II menjadi bukti bahwa semangat kolektivisme masih hidup dan berkembang di kalangan generasi muda. Melalui acara seperti ini, diharapkan dapat muncul lebih banyak lagi karya-karya seni yang inspiratif dan mampu memberikan kontribusi positif bagi perkembangan seni rupa di Indonesia.
Agenda Kolegatif II, merupakan salah satu rangkaian menuju ulang tahun Kolektif Hysteria yang ke-20 tahun. Sekaligus masuk dalam Event Strategis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, melalui Program Dana Indonesiana.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.