Menu

Mode Gelap
Menkop Kagumi Kopdes NTT, Soroti Peran Perempuan Antraks Gunungkidul: 26 Ternak Mati, Dua Desa Zona Merah! Erosi Bengawan Madiun Ancam Desa Banjaransari, Bupati Ngawi Bertindak! Oknum Pemuda Terancam Pidana Akibat Pengrusakan Jembatan Perahu, Warga Dusun Kusuhijrah Desak Tindakan Tegas Polisi Gaji Kades se-Rohil Cair Minggu Ini, 2 Bulan Tunggakan Lunas!

RAGAM · 5 Jun 2023 00:06 WIB ·

Keluhkan Sulit Dapat Lahan Pemakaman, Kades di Jabar Usulkan Tumpuk Makam


					Keluhkan Sulit Dapat Lahan Pemakaman, Kades di Jabar Usulkan Tumpuk Makam Perbesar

Bandung (DESA MERDEKA) –  Uu Rhuzhanul Ulum, Wagub Jawa barat, mengaku menerima usulan para Kades di beberapa Kabupaten di Jawa Barat untuk menumpuk makam, lantaran semakin sulitnya mendapatkan lahan untuk pemakaman umum di Jawa Barat.

“Mereka minta agar Kemenag atau MUI memperbolehkan, disahkan, dan tidak menjadi polemik saat ada kuburan yang tidak diurus oleh keluarganya, yang sudah tidak tahu keluarganya, ataupun diizinkan keluarganya untuk dibongkar, ditumpuk, seperti di Mekkah,” ungkap Uu Rhuzhanul Ulum, Wakil Gubernur Jawa Barat, di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (4/6/2023).

Urusan lahan pemakaman tersebut, membuat para Kades tersebut dibuat bingung memutuskan jalan keluarnya, sehingga mengadu langsung kepada Wagub Jabar.

“Saya sering didatangi oleh Kades khususnya yang dipusingkan ketika ada masyarakat meninggal tapi tidak punya makam tanah keluarga. Kalau yang punya makam keluarga sih enggak ada masalah, tapi yang tidak punya makam keluarga, aduh katanya Pak Uu ini sudah penuh,” ujar Uu Rhuzhanul Ulum.

Wagub mengaku belum mendetailkan berapa luas tanah di Jawa Barat yang digunakan untuk pemakaman umum. Namun, Uu menilai sulitnya tanah pemakaman umum lantaran banyaknya tokoh masyarakat yang memiliki harta berlebih, tidak lagi mewakafkan sebagian hartanya dalam hal ini tanah untuk pemakaman umum.

“Sekarang kan sudah sulit. Bahkan sekarang pembangunan-pembangunan kebanyakan di dorong oleh pemerintah semua,” kata Uu.

Kondisi tersebut sangat berbeda dengan 20 tahun yang lalu, dimana saat itu menurut Uu, banyak sekali orang yang mewakafkan tanahnya untuk pemakaman dan untuk pesantren. Uu menilai apa yang mejadi keluhan para Kepala Desa tersebut penting untuk dikaji oleh pihak-pihak terkait untuk kemaslahatan bersama.

“Dulu, orang yang mewakafkan untuk sarana umum, banyak. Tapi kan sekarang semakin lemah. Oleh karena itu kenapa tidak satu persatu solusi bagaimana pemakaman umum bisa dibongkar diganti dengan syarat-syarat itu tadi,” pungkas Uu.

 

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 20 kali

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Persidei Deiyai Raih Predikat Tim Terbaik di Liga 4 Zona Papua Tengah

17 April 2025 - 21:27 WIB

Sinergi TNI-SPPG Pebayuran Sehatkan Ribuan Siswa

17 April 2025 - 17:28 WIB

Merajut Asa di Tanah Rempah: DPD IKM Ternate Perkuat Ukhuwah dan Tebar Manfaat Jelang Rakerda 2025

17 April 2025 - 14:36 WIB

Mayoritas Pengcab IPSI Sumbar Dukung Vasko

15 April 2025 - 20:34 WIB

Babinsa Bekasi Naik Pangkat, Amanah Pengabdian Menguat!

14 April 2025 - 19:41 WIB

Penjelasan Kabiro Adpim Sumbar Terkait Video Kemacetan di Jalur Lintas Sumatera yang Viral di Media Sosial

13 April 2025 - 20:46 WIB

Trending di RAGAM