Menu

Mode Gelap
Amelia Desiana Terpilih Sebagai Bupati Banjarnegara dengan Kemenangan Gemilang IKADIN Lampung Borong Dua Penghargaan di Ajang Nasional, Bukti Prestasi Advokat Lampung Kemenangan Fahmi – Dimas: Simbol Suara Arus Bawah Menuju Purbalingga Baru Yuliati Nugrahani: Sosok Perempuan Inspiratif di Balik Kesuksesan Desa Mojokrapak Desa Nanga Jetak Sintang Sukseskan Program Ketahanan Pangan, Bagikan Ribuan Bibit Ayam

RAGAM · 5 Jun 2023 00:06 WIB ·

Keluhkan Sulit Dapat Lahan Pemakaman, Kades di Jabar Usulkan Tumpuk Makam


 Keluhkan Sulit Dapat Lahan Pemakaman, Kades di Jabar Usulkan Tumpuk Makam Perbesar

Bandung (DESA MERDEKA) –  Uu Rhuzhanul Ulum, Wagub Jawa barat, mengaku menerima usulan para Kades di beberapa Kabupaten di Jawa Barat untuk menumpuk makam, lantaran semakin sulitnya mendapatkan lahan untuk pemakaman umum di Jawa Barat.

“Mereka minta agar Kemenag atau MUI memperbolehkan, disahkan, dan tidak menjadi polemik saat ada kuburan yang tidak diurus oleh keluarganya, yang sudah tidak tahu keluarganya, ataupun diizinkan keluarganya untuk dibongkar, ditumpuk, seperti di Mekkah,” ungkap Uu Rhuzhanul Ulum, Wakil Gubernur Jawa Barat, di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (4/6/2023).

Urusan lahan pemakaman tersebut, membuat para Kades tersebut dibuat bingung memutuskan jalan keluarnya, sehingga mengadu langsung kepada Wagub Jabar.

“Saya sering didatangi oleh Kades khususnya yang dipusingkan ketika ada masyarakat meninggal tapi tidak punya makam tanah keluarga. Kalau yang punya makam keluarga sih enggak ada masalah, tapi yang tidak punya makam keluarga, aduh katanya Pak Uu ini sudah penuh,” ujar Uu Rhuzhanul Ulum.

Wagub mengaku belum mendetailkan berapa luas tanah di Jawa Barat yang digunakan untuk pemakaman umum. Namun, Uu menilai sulitnya tanah pemakaman umum lantaran banyaknya tokoh masyarakat yang memiliki harta berlebih, tidak lagi mewakafkan sebagian hartanya dalam hal ini tanah untuk pemakaman umum.

“Sekarang kan sudah sulit. Bahkan sekarang pembangunan-pembangunan kebanyakan di dorong oleh pemerintah semua,” kata Uu.

Kondisi tersebut sangat berbeda dengan 20 tahun yang lalu, dimana saat itu menurut Uu, banyak sekali orang yang mewakafkan tanahnya untuk pemakaman dan untuk pesantren. Uu menilai apa yang mejadi keluhan para Kepala Desa tersebut penting untuk dikaji oleh pihak-pihak terkait untuk kemaslahatan bersama.

“Dulu, orang yang mewakafkan untuk sarana umum, banyak. Tapi kan sekarang semakin lemah. Oleh karena itu kenapa tidak satu persatu solusi bagaimana pemakaman umum bisa dibongkar diganti dengan syarat-syarat itu tadi,” pungkas Uu.

 

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 17 kali

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Zikir Rateb Siribee di Bone Bolango, Ajak Masyarakat Menuju Pilkada Damai

26 November 2024 - 13:48 WIB

Yuliati Nugrahani: Sosok Perempuan Inspiratif di Balik Kesuksesan Desa Mojokrapak

23 November 2024 - 10:47 WIB

Inovasi Pengendalian Hama Tikus di Pebayuran, Tingkatkan Produktivitas Petani

21 November 2024 - 17:57 WIB

Pelatihan Intensif Tingkatkan Kompetensi Pendamping Desa di Jepara

19 November 2024 - 11:14 WIB

Safrullah Lubai Terpilih Aklamasi Pimpin IWO Sumsel

18 November 2024 - 17:47 WIB

Sehatkan Tanah Abang: Puskesmas Gelar Mini Lokakarya Triwulanan

8 November 2024 - 00:03 WIB

Trending di RAGAM