Menu

Mode Gelap
Gus Halim Didapuk Sebagai Bapak Bumdesa Bersama Lkd BUMDES Diajak Aktif dalam Program Makan Siang Gratis Sumbar Bidik Predikat A dalam Penilaian SAKIP 2024 Sumbar Pacu Ekspor Komoditas Unggulan, Kulit Manis dan Gambir Mendunia Purbalingga Alokasikan Rp43,39 Miliar untuk Percepat Pembangunan Desa

DESA · 5 Okt 2023 10:30 WIB ·

Kehidupan Petani Cokelat Pak Edi Tak Semanis Rasa Cokelat


 Kehidupan Petani Cokelat Pak Edi Tak Semanis Rasa Cokelat, Sabtu (23/09) di Nagari Sikucur Kecamatan V Koto Kampung Dalam Padang Pariaman. (Foto Dok: IDe Dewi) Perbesar

Kehidupan Petani Cokelat Pak Edi Tak Semanis Rasa Cokelat, Sabtu (23/09) di Nagari Sikucur Kecamatan V Koto Kampung Dalam Padang Pariaman. (Foto Dok: IDe Dewi)

Padang Pariaman (Desa Merdeka) : Rasa cokelat (kakao) yang manis dan banyak digemari orang ternyata tak semanis kehidupan petaninya.

Hal ini dirasakan oleh pak Harmadi sering disapa pak Edi sebagai petani cokelat sejak 19 tahun lalu (tahun 2004). Ketika dicanangkannya ikon cokelat untuk Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat oleh Bupati Muslim Kasim (alm).

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman menyalurkan secara gratis Varietas TSH 858 untuk ditanam oleh masyarakat waktu itu berasal dari biji cokelat.

Sempat mengalami kemajuan berarti atau ‘Booming’ pada tahun 2013 dengan dikeluarkannya merek ‘Adam Cokelat’ oleh Bupati Ali Mukhni (periode tahun 2010 – 2021). Disuguhkan di outlet Lapau Cokelat sebagai Pusat Jajanan Khas Padang Pariaman terletak di areal menuju BIM – Bandara Internasional Minangkabau.

“Berselang beberapa tahun kemudian, pohon cokelat kami mengalami sakit dan tak ada obatnya. Sehingga banyak warga yang menebang pohon cokelatnya,” ungkap pak Edi kepada pewarta media desamerdeka.id pada hari Sabtu (23/09/2023) lalu.

Pak Edi melanjutkan, “Tidak semua saya tebang, saya masih menyisakan 100 batang pohon kakao dengan menggunakan sistem ‘Sambung Samping’. Saya belajar dari pak Surya. Kemudian saya diajari ‘Sambung Pucuk’ untuk tanaman cokelat berikutnya menggunakan klon MCC 02. Kemudian saya sisipkan di lahan yang masih tersisa.”

Adi Surya, SP adalah petugas penyuluh pertanian dimana rumah tinggal orang tuanya berdekatan dengan rumah pak Edi, beda korong. Pak Edi di Korong Bunga Tanjung, sedangkan Adi Surya di Korong Lansano Nagari Sikucur Kecamatan V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. Saat ini Adi Surya diamanahkan sebagai Koordinator Penyuluh (Korluh) di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam.

Pak Edi menaruh harapan kepada Pemkab Padang Pariaman serta pihak-pihak yang peduli untuk kembali ‘mambangkikkan batang tarandam’ (Bahasa Minang: membangkitkan kembali masa kejayaan cokelat).

“Harapan ke depan, menggunakan tanaman cokelat ‘Sambung Pucuk’ klon MCC 02 akan mampu ‘mambangkikkan batang tarandam’ cokelat di Padang Pariaman. Semoga Pemkab Padang Pariaman serta pihak-pihak yang peduli menaruh perhatian kepada kami sebagai petani cokelat yang tersisa,” pungkas pak Edi mengakhiri pembicaraan.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 221 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Pemerintah Desa dan BPD Rambung Merah Sepakat Soal Realisasi APBDes Semester Pertama 2024

20 September 2024 - 08:40 WIB

Pegiat Desa Natuna Siap Jadi Penggerak Pembangunan

20 September 2024 - 05:55 WIB

Benchmarking ke China: Kades Indonesia Cari Inspirasi Tingkatkan Kesejahteraan Desa

20 September 2024 - 04:27 WIB

Farid Hubu: Bimtek Pegiat Desa Bone Bolango, Dorong Tingkatkan Kapasitas Masyarakat dan Potensi Desa

19 September 2024 - 15:09 WIB

Studi Banding Kades ke Tiongkok, Harapan Besar untuk Pembangunan Desa

19 September 2024 - 07:31 WIB

Dana Insentif Desa: Apresiasi untuk Desa Berkinerja Terbaik

17 September 2024 - 19:40 WIB

Trending di DESA