Tanjung Selor [DESA MERDEKA] – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) terus berupaya mendorong kabupaten/kota untuk mempersiapkan desa-desa agar dapat mengikuti ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2025. Salah satu desa yang menjadi fokus perhatian Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kaltara adalah Desa Pimping yang terletak di Kabupaten Bulungan.
Kepala Dispar Provinsi Kaltara, Njau Anau, mengungkapkan bahwa Desa Pimping bukanlah nama baru dalam persiapan mengikuti ADWI. Desa ini telah berulang kali menunjukkan keseriusannya dalam mempersiapkan diri.
“Desa Pimping ini bisa dikatakan sebagai salah satu desa veteran yang secara rutin melakukan persiapan untuk mengikuti ADWI. Beberapa kali mereka sudah siap, tetapi karena terkendala masalah administrasi, mereka jadi tidak bisa ikut serta. Namun, kami sangat berharap di tahun 2025 ini Desa Pimping sudah benar-benar siap dan dapat berpartisipasi di ajang ADWI,” ujar Njau Anau pada hari Senin (24/2/2025).
Njau Anau juga menjelaskan bahwa jika dilihat dari spesifikasi destinasi wisata dan budaya yang dimiliki, Desa Pimping sebenarnya sudah memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai salah satu desa wisata di Kaltara. Desa ini memiliki beragam potensi wisata, mulai dari wisata air terjun dan wisata alam yang mempesona, hingga wisata budaya yang unik dan khas, seperti tradisi perjamuan meja panjang.
“Desa Pimping ini bahkan pernah tampil di televisi nasional karena keunikannya. Hal ini menjadi bukti bahwa desa ini memiliki daya tarik yang kuat, dan kami akan terus berupaya agar Desa Pimping bisa menjadi desa wisata selanjutnya di Kaltara. Jika Desa Pimping berhasil menjadi desa wisata versi ADWI, maka Desa Pimping akan menjadi desa wisata yang keempat di Kaltara. Ini juga akan memperpanjang rekor positif Kaltara yang selalu berhasil menempatkan setidaknya satu desa menjadi desa wisata selama empat tahun berturut-turut,” terangnya.
Mengenai kendala yang dihadapi dalam persiapan desa mengikuti ADWI 2025, Njau Anau mengakui bahwa ada sedikit kesulitan terkait dengan efisiensi anggaran. Meskipun demikian, ia tetap optimistis bahwa para calon desa wisata dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk mengikuti ajang ADWI 2025.
“Dari segi anggaran, kami memang tidak bisa memberikan bantuan secara langsung. Namun, kami akan terus memberikan dukungan dan dorongan kepada mereka agar aktif dalam pengurusan administrasi ADWI, dan kami akan membantu dalam hal tersebut,” pungkasnya.
Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.