Batu (DESA MERDEKA) – Para kepala desa yang tergabung dalam Asosiasi Petinggi desa dan Lurah (APEL) Kota Batu akan segera mengaktifkan TPS 3R di tiap desa secara optimal, untuk mendukung suksesi penanganan sampah di TPA Tlekung agar tidak menimbulkan dampak lingkungan maupun sosial.
“Sampah adalah tanggung jawab bersama. Hasil dari rapat kami, sepakat untuk menghidupkan TPS 3R di tiap desa,” ungkap Ketua APEL Kota Batu, Wiweko, Selasa (8/8/2023).
Sebenarnya, pengelolaan TPS 3R sudah digalakkan sejak lama. Namun karena kurangnya sarana prasarana yang ada, eksistensi TPS 3R di sejumlah desa ini mulai meredup. Sejauh ini dari 24 desa dan kelurahan yang ada, hanya ada 15 TPS 3R yang dibangun.
Dari 15 TPSR itu, tambah Wiweko, hanya ada 5 desa yang masih aktif hingga kini. Permasalahannya rata-rata sama, yaitu kekurangan sarpras seperti alat pres, pencacah dan alat pembakaran.
“Sebenarnya, kami sudah mengajukan hal ini berkali-kali ke Pemkot Batu, tapi tak kunjung terealisasi. Makanya kami berharap Pemkot Batu melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bisa menyediakannya,” dorongnya.
Dengan begitu, pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga dan desa bisa optimal sehingga dapat mengurangi beban sampah di TPA Tlekung. Saat ini, mereka tinggal menunggu instruksi dari Pj Wali Kota Batu untuk hal ini.
“Kami juga sudah surati DPRD untuk mengawal alokasi pengadaan sarpras untuk TPS 3R ini. Bahkan kami juga siap kok untuk mengkolaborasikan anggaran dari ADD untuk memfasilitasi petugas sampah dan melakukan pembangunan akses jalan atau lainnya,” katanya.
Komitmen ini seiring dengan penyusunan standar operasional procedure (SOP) Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS 3R) yang disusun Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai. Seluruh SOP didesain untuk mendukung konsep pengelolaan sampah.
SOP yang telah dihasilkan ini diharapkan membantu mengoptimalkan proses pengolahan sampah di TPA Tlekung, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan sampah di wilayah Kota Batu secara keseluruhan.
Dengan adanya SOP yang jelas dan transparan, diharapkan penanganan sampah akan lebih teratur dan terukur. Efek multipliernya, dapat mengurangi dampak negatif lingkungan akibat penumpukan sampah.
Terlepas dari itu, operasional TPS3R tak akan berjalan tanpa sokongan dana. Aries menuturkan jika nantinya operasional TPS3R akan diambilkan dari Dana APBN/APBD untuk membiayai kebutuhan investasi prasarana dan sarana pada TPS 3R.
Selain itu, sumber dana juga bisa dimanfaatkan dari iuran warga untuk menunjang kebutuhan biaya operasional dan pemeliharaan TPS3R. Dari iuran ini, akan digunakan untuk gaji para operator, tagihan air dan listrik serta perbaikan sarana dan prasarana.
Sumber dana juga bisa disokong dari Dana APBDesa untuk kebutuhan awal biaya operasional dan pemeliharaan TPS 3R, termasuk penyediaan bahan bakar, tagihan air dan listrik, serta biaya pembuatan akta notaris dari Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang mengelola TPS 3R.
Lebih lanjut, jika terealisasi, sumber dana bisa akan didapat dari hasil Penjualan Material Daur Ulang dan Produk Kompos. Pendapatan dari hasil penjualan ini diharapkan dapat membantu mengurangi ketergantungan pada sumber dana lainnya.
“Juga bisa diambil dari insentif penjualan bibit tanaman. Kami juga akan menggali sumber dana lainnya, seperti sumbangan dari sodaqoh, Corporate Social Responsibility (CSR), dan berbagai sumber dana lain yang dapat berkontribusi mendukung pengelolaan sampah yang lebih baik,” tuturnya.
Gerak cepat yang ditunjukkan oleh Pj. Wali Kota Batu dalam memenuhi tuntutan warga diapresiasi oleh Kepala Desa Tlekung Mardi. Menurut dia, baru kali ini kepala daerah menunjukkan inisiatif seperti sekarang.
SOP TPS3R hingga penyusunan sumber dana ini menurut Mardi merupakan langkah konkret dan solusi jangka panjang. “Kami harap dengan berkantor di TPA, pak Pj. Wali Kota dapat memahami secara langsung kondisi yang dihadapi oleh warga,” ujar Mardi.
Mardi bahkan siap bekerjasama dan mendukung setiap langkahnya. Mengingat keberhasilan dalam menyelesaikan permasalahan sampah di TPA Tlekung akan menjadi contoh bagi daerah lain dalam menghadapi tantangan serupa.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.