Jakarta [DESA MERDEKA] – Hani Santana kembali hadir meriuhkan blantika senirupa. Kali ini wanita pelukis asal Cilacap mengusung belasan karya-karya terbarunya untuk berpameran tunggal di Hadiprana Gallry, Kemang, Jakarta Selatan yang dibuka, Selasa (13/08/2024).
Pameran tunggal Hani Santana yang mengusung tajuk : “Diannova” bakal berlangsung dari 3 Agustus 2024 hingga 13 September 2024. Pelukis dan penyanyi Hani Santana ini salah satu pelukis produktif. Jejak kiprahnya bisa disigi dari pameran solo sebelumnya yaitu; Segara, Museum Affandi Yogyakarta (November 2021), Nyekar , NW Artspace, Yogyakarta (July 2022), SPARK, Patra Graha Pertamina, Cilacap (Oktober 2022) dan Nothing But Love di Artotel Gajahmada Artspace, Jalan Gajahmada, Semarang.
Selain itu Hani Santana banyak terlibat dalam pameran bersama yang ditaja r diberbagai kota di Indonesia dan luar negeri. Debut berkiprah di dunia seni rupa dimulai dengan ikut pameran bersama “Saat Mata Tertambat” di Omah Kartika, Yogyakarta tahun 2019. Dalam 4 tahun (2019 -2024) perjalanannya di dunia seni rupa Hani Santana menghasilkan ratusan karya lukisan berukuran besar dan kecil. Setidaknya sudah membukukan 5 kali pameran tunggal dan belasan kali pameran bersama.
Kecintaannya pada dunia seni tak tanggung-tanggung – no reserve- itu pula yang menjadi alasannya hijrah ke Kota Budaya Yogyakarta dari Cilacap. Dunia senirupa yang digelutinya ingin disuntukinya dengan total. Hani pernah berkisah dunia senirupa panggung tempatnya mengekspresikan jiwa estetiknya yang tak bisa disalurkannya di dunia tarik suara yang digelutinya lebih dulu. “Yang tak bisa aku ekspresikan aku tuangkan ke dalam kanvas. Dunia seni lukis punya kosmologi sendiri. Saya ingin mengeksplor gejolak imajinasi dan membingkainya di atas kanvas,” ujar Hani.
Dunia senirupabagi Hani bisa menjad media untuk mengekspesikan fragmen-fragmen kehidupannya. Totalitas dan konsistensinya menjadikan bukti keseriusannya di panggung seni rupa. “Saya melukis dengan suka cita dan cinta. Saya menjalaninya mengalir tanpa beban. Karena kecintaan saya dengan dunia seni saya menikmati semua proses perjalanan estetik saya.,” imbuh Hani .
Hani mengusung tema alam dan spriitualitas dalam karya lukisannya. Langgam langgam abstrak dekoratif menjadi pilihan karyanya dengan media akrilik di atas kanvas.Karya-karya yang lahir dari jemari-jemari Hani lahir dengan efek tiga dimensi yang unik, memesona dan memiliki kedalaman spriritualitas untuk kontemplasi atawa healing bagi Jiwa. Bisa jadi hal ini yang membuat karya-karya Hani menarik bagi penulis dan menyita perhatian perupa senior dan maestro seperti; Kartika Affandi, Djoko Pekik, Nasirun dan banyak lagi. “Saya mengesplorasi alam, laut, bunga, dan lingkungan dan semesta dengan karya-karya-karya yang ekspresif. Dengan ke dalaman rasa dan spriritualitas,” jelasnya.
Pameran tunggal Hani Santana kali ini mengusung tajuk : “Diannova” yang dalam bahasa Sanskerta punya arti bunga bercahaya. Salah satunya lukisan bertajuk ; “Senandika’. Karya ini mengajak kita untuk berdialog batin semacam monolog tetapi tak hanya bagi diri sendiri tetapi bagi orang lain. Keyakinan spiritualitas yang bisa jadi membuat kita tenang dan tentram dalam mengarungi kehidupan yang fana ini.
“Saya bicara tentang ketenangan lewat bahasa visual. Bunga-bunga akan bicara memberikan gambaran tentang ketenangan yang dicari banyak orang di dunia yang kian gaduh dan crowded ini. Dengan menikmati keindahan bunga dan mengekplorasinya jiwa kita akan tenang. Silahkan menikmati dan mengapresiasinya,” ujar Hani mengunci perbincangan.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.