Boyolali ( DESA MERDEKA ) – Memanfaatkan teknologi drone untuk pertanian, petani di Dusun Jetak, Desa Jembungan, Banyudono melakukan pekerjaan menebar pupuk, maupun menyemprotkan pestisida di lahan pertanian mereka.
“Dengan drone ini, proses pemupukan bisa diselesaikan sangat cepat,” sebut Maryono, 52, salah satu petani Dusun Jetak, yang mengaku sangat terbantu dengan pemupukan, Jumat (11/11).
Teknologi drone yang digunakan, menurut maryono, memberikan kemudahan dalam mengerjàkan pertanian. Caranya cukup mudah, tinggal melarutkan pupuk dengan air agar cair, kemudian dimasukan ke dalam penampungan drone. Setelah itu drone diterbangkan untuk penyemprotan pupuk ke lahan pertanian.
“Hasilnya juga cukup bagus dan merata. Selain itu, juga efektif untuk menghemat tenaga manusia,” tambah Maryono.
Bastian, operator drone pertanian di desa setempat mengatakan, dia sering membantu petani, terutama dalam pengoperasian drone pertanian tersebut. Drone tersebut memang disewa dari salah satu perusahaan swasta di Kota Solo. Kegunaannya khusus untuk membantu dalam kegiatan pertanian.
“Drone ini bisa untuk menebar pupuk atau menyemprotkan pestisida pembasmi hama, tapi pupuknya memang harus cair,” ungkap Bastian, seperti dilansir Jawa Pos Radar Solo.
Penggunaan drone, ditengarai memudahkan petani, karena proses pemupukan menjadi lebih cepat dan praktis. Jika dibandingkan dengan tenaga manual, tentu memangkas waktu hingga 20 menit per petak. Sekedar pembanding, pengerjaannya manual membutuhkan waktu hingga lebih dari 30 menit hanya untuk satu petak atau sepertiga hektare lahan.
“Maka dengan menggunakan drone, maka sepetak sawah bisa selesai dalam waktu kurang dari 10 menit. Biaya juga murah, antara Rp 175 ribu-Rp 250 ribu per hektare,” terang Bastian.
Sebagai operator drone pertanian, bastian mengaku, dalam sehari bisa membantu petani, hanya untuk pemupukan maupun penyemprotan hama dengan lahan mencapai 10 hektare.
“Sekarang, semakin banyak petani yang memilih layanan ini karena cepat dan praktis. Apalagi, kini semakin sulit mendapatkan pekerja di sawah,” tutup Bastian.
Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.