Semarang (DESA MERDEKA) – Semarak budaya Jawa mewarnai Gedung Sobokartti Semarang selama dua hari, Sabtu-Minggu (29-30 Juni 2024), dalam rangka Uji Kompetensi Siswa Tari Sobokartti 2024. Sebanyak 159 siswa dari berbagai tingkatan usia unjuk kebolehan dalam membawakan berbagai tarian tradisional Jawa, menunjukkan dedikasi mereka dalam melestarikan budaya bangsa.
Acara yang bertajuk “Rum Kuncaraning Bangsa Dumunung Haneng Luhuring Budaya” ini merupakan wujud komitmen Sobokartti untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap seni tari tradisional Jawa. Di tengah gempuran budaya asing, Sobokartti berupaya menjaga kelestarian budaya bangsa dengan menanamkan nilai-nilai luhur kepada para penerus bangsa.
Uji kompetensi ini menghadirkan para pakar tari sebagai tim juri, di antaranya Haryadi Dwi-Prasetyo, M.Sn, MM (Disbudpar Kota Semarang), Endik Guntaris S,Pd, M.Pd (Univeritas Negeri Semarang), dan Kanti Subiarti (Alumnus Tari Sobokartti 1990). Para juri menilai para peserta berdasarkan tiga aspek, yaitu wiraga (ketepatan gerakan), wirama (ketepatan irama), dan wirasa (penghayatan rasa).
Menurut Endik Guntaris, para peserta menunjukkan bakat dan potensi yang luar biasa dalam menari. “Semua tampil maksimal, tetapi harus terus membutuhkan proses untuk menjadi penari profesional,” ujar Endik Guntaris.
Uji Kompetensi Siswa Tari Sobokartti 2024 ini bukan hanya tentang penilaian, tetapi juga tentang motivasi dan pengembangan diri bagi para peserta. Para pemenang diharapkan dapat menjadi teladan bagi para siswa lain dan terus berkarya di bidang seni tari tradisional Jawa.
Upaya Sobokartti dalam melestarikan budaya Jawa patut diapresiasi. Kegigihan para pengajar dan semangat para siswa dalam mempelajari seni tari tradisional menjadi bukti nyata bahwa budaya Jawa masih hidup dan berkembang di tengah masyarakat.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.