Menu

Mode Gelap
Siswa SMA Negeri 1 Tuntang Sukses Kembangkan Wirausaha Berbasis Rempah Nusantara Pelantikan RT/RW Desa Leuwiliang: Harapan Baru untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik Galian C Ilegal di Desa Gorowong Kembali Aktif, Warga Resah Gudang Tembakau Rampung, Mojowono Mantapkan Diri Jadi Sentra Tembakau Mojokerto Kader Nagari Digital se-Sumatera Barat Dilatih Menulis Berita dengan Bantuan AI

DESA · 11 Okt 2023 16:26 WIB ·

Dirjen Eko Ajak Aparatur Desa Miliki Pemikiran Inovatif


					Direktur Jenderal Bina Pemdes Kemendagri Eko Prasetyanto Purnomo Putro saat membuka acara pelatihan aparatur desa Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Rabu (11/10/2023). (Puspen Kementerian Dalam Negeri) Perbesar

Direktur Jenderal Bina Pemdes Kemendagri Eko Prasetyanto Purnomo Putro saat membuka acara pelatihan aparatur desa Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Rabu (11/10/2023). (Puspen Kementerian Dalam Negeri)

Jakarta (DESA MERDEKA) –  Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Eko Prasetyanto Purnomo Putro mengajak aparatur desa untuk memiliki pemikiran yang inovatif dengan menerapkan metode amati, tiru dan modifikasi (ATM) agar desa menjadi maju.
Hal ini disampaikan Eko saat membuka acara pelatihan aparatur desa Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Rabu.
“Resepnya ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) dengan yang sudah maju. Banyak di Indonesia ini yang sudah maju. Mari kita tiru pemikiran inovatif,” kata Eko dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu.
Ia menyebutkan Desa Kutuh, Badung, Bali sebagai salah satu desa yang maju dan dapat dijadikan contoh. Desa ini memiliki Pendapatan Asli Desa (PADes) mencapai Rp50 miliar per tahun.
Selain itu, ada Desa Ponggok, Klaten, Jawa Tengah; Desa Tirtonirmolo, Bantul, DI Yogyakarta; dan Desa Sri Mulyo, Bantul, DI Yogyakarta.
“Kalau desa-desa ini punya PADes tinggi kenapa kita tidak? Kita punya kesempatan yang sama. Mari kita punya komitmen yang kuat untuk majukan desa,” ujarnya.
Oleh karena itu, Eko mendorong supaya desa-desa bekerja keras menciptakan PADes. Apalagi, pemerintah pusat telah memberikan transfer berupa dana desa yang nilainya cukup besar.
Sejak 2016-2023, dana desa yang sudah ditransfer mencapai Rp538, 6 triliun. Namun, PADes yang dihasilkan baru sekitar Rp2,6 triliun.
“Masih banyak yang bergantung pada dana transfer. Ini perlu upaya-upaya keras dari kita,” jelas dia.
Menurutnya, desa akan menjadi tempat penghidupan dan kehidupan apabila maju dan sejahtera. Dengan demikian, desa tidak akan ditinggalkan oleh generasi muda yang produktif, melainkan menjadi tempat yang penuh harapan.
Dengan menjadikan desa sebagai tempat kehidupan dan penghidupan, maka pembangunan dan perekonomian di pedesaan akan meningkat.
Selain itu, kedaulatan pangan juga bisa dicapai. Sebab, tidak bisa dipungkiri bahwa desa selama ini menjadi sumber pangan bagi bangsa Indonesia.
Adapun P3PD merupakan program kerja sama antara pemerintah RI dan Bank Dunia (World Bank) yang melatih aparatur desa untuk kualitas belanja desa yang lebih baik.
Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 14 kali

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Kenaikan Alokasi Dana Desa di Rembang Tingkatkan Kesejahteraan Perangkat Desa

10 Februari 2025 - 21:41 WIB

36 Kepala Desa di Bengkulu Utara Dapat Teguran Keras Akibat Tunggakan PBB-P2

10 Februari 2025 - 15:26 WIB

Gaji Kepala Desa dan Perangkat Desa Tahun 2025: Naik atau Tetap?

10 Februari 2025 - 08:50 WIB

Kemenangan Pilkades Berujung Penantian: Tujuh Calon Kades di Pulau Morotai Tak Kunjung Dilantik

9 Februari 2025 - 23:45 WIB

Dilema Program Ketahanan Pangan di Kabupaten Bogor: Dana Desa 20% Jadi Beban?

6 Februari 2025 - 22:27 WIB

Dana Kampung di Kabupaten Berau Tahun 2025 Capai Rp463 Miliar

5 Februari 2025 - 14:16 WIB

Trending di DESA