Bantaeng (DESA MERDEKA) – Dinas Pariwisata Kabupaten Bantaeng, di bawah kepemimpinan Ibu Harmoni, S.Sos., M.Si., terus bergerak aktif dalam mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Hal ini terlihat dari kesibukan Ibu Harmoni dalam mengunjungi berbagai desa untuk mengawal dan memastikan kegiatan coaching berjalan lancar dan sukses.
Tujuan utama dari pengembangan desa wisata ini adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mengatasi pengangguran di desa-desa. Harapan ini selaras dengan apa yang disampaikan oleh Dosen Pengampu KKN (DPK) Ir. Rusli Moh. Rukka. S.P., M.Si., dalam sebuah seminar program KKNT Desa Wisata wilayah tiga, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, pada Rabu (3/1/2024).
Seminar tersebut dihadiri oleh Camat Tompobulu, Kapolsek, Babinsa, DPK, KKNT, serta Kepala Desa dan Lurah dari Desa Pattallassang, Desa Bonto-Bontoa, dan Kelurahan Campaga. Sebanyak 29 mahasiswa KKNT ditempatkan di ketiga desa tersebut untuk mengabdikan diri dan membantu mengembangkan desa wisata.
Para mahasiswa diharapkan mampu melakukan pendataan dan pemetaan potensi wisata di desa-desa tersebut melalui observasi dan wawancara.
Pendataan ini akan dilakukan berdasarkan sembilan indikator kunci dari Dinas Pariwisata, yaitu:
- Lingkungan dan Fisik
- Keaneka Ragaman Hayati
- Atraksi Budaya (kesenian, kuliner, sistem pengobatan tradisional, situs, rumah ibadah, dan sejenisnya)
- Infrastruktur
- Kelembagaan
- SDM
- Sikap dan Tata Kehidupan Masyarakat
- Keterjangkauan dan Moda Transportasi
- Aktivitas Masyarakat
Banyak contoh desa wisata sukses di Indonesia yang dapat menjadi inspirasi, seperti Goa Pindul di Desa Beriharjo Yogyakarta, Kolam Renang Umbul Ponggok di Klaten, Jawa Tengah, dan Kebun Kopi Colo, Air Terjun Lambaleda di NTT.
Desa Ponggok di Klaten, misalnya, dulunya merupakan desa yang sangat miskin. Namun, setelah dirintis sebagai desa wisata pada tahun 2009 dengan gagasan bersama UGM, Desa Ponggok mengalami transformasi yang luar biasa. Desa yang kaya akan mata air ini kini menjadi desa maju dengan Pendapatan Asli Desa (PAD) mencapai Rp 1 miliar per tahun, jauh meningkat dari Rp 17 juta per tahun di tahun 2007.
Fakta ini menunjukkan bahwa pengembangan desa wisata berbasis masyarakat dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah melalui Dinas Pariwisata terus aktif dalam mendorong pengembangan desa wisata di Kabupaten Bantaeng.
Ibu Harmoni, Kepala Dinas Pariwisata, dalam beberapa kesempatan menekankan pentingnya memasukkan program pembangunan pariwisata berbasis masyarakat dalam RPJMDes. Hal ini akan memudahkan pemerintah desa dalam melakukan penganggaran dan pengelolaan program desa wisata.
“Potensi desa kita dari sektor pariwisata sangat menjanjikan dan beragam,” ujar Ibu Harmoni. “Dengan pengelolaan yang tepat, desa wisata dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah yang tidak sedikit dan berdampak pada lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi di desa.”
Kehadiran KKNT Unhas yang bekerja sama dengan Dinas Pariwisata diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan desa wisata di Kabupaten Bantaeng. Para mahasiswa KKNT diharapkan dapat menggali potensi desa-desa wisata dan membantu mewujudkan desa wisata yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Hasan Habibu Lahir di Bantaeng Sulawesi Selatan 1 Januari 1975.
Pendidikan S1 STAI Al-furqan Makasar / Jurusan Pendidikan Agama Islam. lulus tahun 2016
Selain sebagai Pendamping Lokal Desa beberapa Organisasipun terlibat di dalamnya, DA’I KAMTIBMAS POLRES BANTAENG bidang KOMUNIKASI ANTAR LEMBAGA, FORUM DA’I POLSEK TOMPOBULU SBG PENASEHAT, IKATAN PELAJAR MUHAMNADIYAH SBG ANGGOTA.
Beberapa penghargaan di raih seperti juara terbaik dua Tingkat Kabupaten Bantaeng Sebagai Tim Pengelolah Kegiatan / TPK 2011. Penghargaan Kapolres sebagai Relawan Covid-19 tahun 2020.
Penghargaan MPR RI dalam sosialisasi Pancasila dan UUD 45 Negara kesatuan RI dan bhinneka tunggal Ika tahun 2011. Dll
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.