Pasuruan [DESA MERDEKA] – Desa Wisata Randuwana di Desa Kertosari, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, kini menjadi sorotan tajam masyarakat. Lahan camping ground dan bangunan aula yang dulu ramai dikunjungi, kini mangkrak dan tidak terawat. Padahal, Desa Wisata Randuwana pernah diresmikan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan dan menjadi salah satu destinasi wisata keluarga favorit pada periode 2017-2018.
Kondisi memprihatinkan ini diduga akibat kurangnya perhatian dari Pemerintah Desa Kertosari. Saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, Kepala Desa Kertosari, HM, tidak memberikan jawaban. Lebih aneh lagi, nomor telepon wartawan yang mencoba mengonfirmasi justru diblokir. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa pemerintah desa bersikap acuh dan membiarkan fasilitas desa wisata tersebut hancur.
Eko Saputra, warga Kertosari, mengungkapkan bahwa wisata Randuwana sudah lama terbengkalai. “Dulu, objek wisata ini dikelola Karang Taruna, tetapi sekarang dibiarkan begitu saja,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa terbengkalainya wisata ini tidak hanya berdampak pada ekonomi masyarakat dan pedagang, tetapi juga pada pengelola yang merasa harapan mereka tidak didukung oleh pemerintah desa. “Kurangnya anggaran untuk inovasi baru membuat wisata ini tidak lagi menarik. Harapan yang selama ini diperjuangkan menjadi sia-sia,” tuturnya.
Imron, warga setempat lainnya, juga menyampaikan kekecewaannya. “Sebelum runtuh, Randuwana sangat ramai dengan berbagai kegiatan. Kemudian, sempat dibangun kembali dan ramai pengunjung pada akhir 2017 dan awal 2018. Namun, sekarang kembali runtuh,” katanya. Saat ini, Aula Randuwana dipenuhi tanaman liar dan beberapa titik mengalami kerusakan yang tidak terawat.
Terbengkalainya Desa Wisata Randuwana ini sangat disayangkan oleh masyarakat. Mereka berharap pemerintah desa segera mengambil tindakan untuk menghidupkan kembali potensi wisata ini, sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.