Menu

Mode Gelap
Warga Teluk Kulbi Asah Pena, Desa Cerdas Sukseskan Pelatihan Jurnalistik Kemendes PDT Siap Jadi Kontributor Utama Ketahanan Pangan di Sulawesi Selatan Pemprov Sumbar Optimis Proyek Jalan Alahan Panjang-Kiliran Jao Segera Lanjut Museum Desa Genggelang: Simbol Pelestarian Budaya Sasak Sumedang Siap Gelar Hari Desa Nasional 2025 dengan Meriah

DESA · 9 Agu 2024 16:29 WIB ·

Desa Gading Diversifikasi: Dari Pisang Cavendish ke Cabai Jamu


					Desa Gading Diversifikasi: Dari Pisang Cavendish ke Cabai Jamu Perbesar

Mojokerto [DESA MERDEKA] – Desa Gading, yang selama ini dikenal sebagai sentra pisang Cavendish, kini tengah merintis komoditas baru yang tak kalah menjanjikan: cabai jamu. Tanaman herbal yang sedang naik daun ini diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat desa.

Upaya diversifikasi komoditas ini dimulai dengan pelatihan pembibitan cabai jamu yang diikuti oleh belasan warga Desa Gading. Pelatihan yang digelar pada Kamis (8/8) ini menghadirkan narasumber dari kelompok tani cabai jamu asal Jember yang telah berpengalaman dalam budidaya tanaman ini.

Kepala Desa Gading, Shodiq, menyambut antusias inisiatif ini. Menurutnya, budidaya cabai jamu tidak hanya akan memperkaya komoditas unggulan desa, tetapi juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kami sudah punya event pisang Cavendish, sekarang dengan adanya cabai jamu ini, potensi desa kami semakin beragam,” ujarnya.

Antusiasme warga terhadap budidaya cabai jamu cukup tinggi. Meski tanaman ini masih terbilang baru, banyak warga yang tertarik untuk menanamnya. “Banyak warga yang sudah menitipkan lahannya untuk ditanami cabai jamu,” tambah Shodiq.

Potensi Besar Cabai Jamu

Cabai jamu, atau cabai Jawa, memang memiliki potensi pasar yang sangat besar. Tanaman ini banyak digunakan sebagai bahan baku jamu tradisional dan memiliki permintaan yang tinggi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Harga jual cabai jamu yang cukup tinggi, sekitar Rp 80.000 per kilogram dalam kondisi kering, semakin menarik minat petani untuk membudidayakannya.

Ustad Mashuri, Kasi Kesejahteraan Desa Gading, menjelaskan bahwa pelatihan yang diberikan tidak hanya mencakup teknik penanaman, tetapi juga proses pengolahan dan pemasaran. “Kami ingin memastikan agar warga tidak hanya bisa menghasilkan cabai jamu, tetapi juga bisa memasarkannya dengan baik,” ujarnya.

Ke depan, Desa Gading akan terus mengembangkan budidaya cabai jamu. Rencananya, akan dilakukan pelatihan lanjutan yang mencakup praktik penanaman dan perawatan tanaman. Selain itu, desa juga akan membangun jaringan pemasaran untuk memastikan hasil panen petani dapat terserap dengan baik.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Polemik Penggunaan Dana Desa di Pasir Panjang, Ketua DPD AKPERSI Kepri Buka Suara

24 Januari 2025 - 16:08 WIB

Monev Pembangunan Desa Umbulrejo: Fokus pada Infrastruktur dan SDM

23 Januari 2025 - 21:10 WIB

Polres Lebong Polda Bengkulu Laksanakan Penanaman Jagung untuk Ketahanan Pangan

21 Januari 2025 - 15:30 WIB

Warga Karanghaur Desak Realisasi Usulan Musrenbangdes 2025

21 Januari 2025 - 13:44 WIB

Musyawarah Desa Karanghaur Sepakat Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur

21 Januari 2025 - 13:27 WIB

Mendes Yandri Tekankan Pentingnya Ketahanan Pangan, Alokasi Dana Desa Minimal 20%

20 Januari 2025 - 22:25 WIB

Trending di DESA