Mojokerto [DESA MERDEKA] – Desa Gading, yang selama ini dikenal sebagai sentra pisang Cavendish, kini tengah merintis komoditas baru yang tak kalah menjanjikan: cabai jamu. Tanaman herbal yang sedang naik daun ini diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat desa.
Upaya diversifikasi komoditas ini dimulai dengan pelatihan pembibitan cabai jamu yang diikuti oleh belasan warga Desa Gading. Pelatihan yang digelar pada Kamis (8/8) ini menghadirkan narasumber dari kelompok tani cabai jamu asal Jember yang telah berpengalaman dalam budidaya tanaman ini.
Kepala Desa Gading, Shodiq, menyambut antusias inisiatif ini. Menurutnya, budidaya cabai jamu tidak hanya akan memperkaya komoditas unggulan desa, tetapi juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kami sudah punya event pisang Cavendish, sekarang dengan adanya cabai jamu ini, potensi desa kami semakin beragam,” ujarnya.
Antusiasme warga terhadap budidaya cabai jamu cukup tinggi. Meski tanaman ini masih terbilang baru, banyak warga yang tertarik untuk menanamnya. “Banyak warga yang sudah menitipkan lahannya untuk ditanami cabai jamu,” tambah Shodiq.
Potensi Besar Cabai Jamu
Cabai jamu, atau cabai Jawa, memang memiliki potensi pasar yang sangat besar. Tanaman ini banyak digunakan sebagai bahan baku jamu tradisional dan memiliki permintaan yang tinggi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Harga jual cabai jamu yang cukup tinggi, sekitar Rp 80.000 per kilogram dalam kondisi kering, semakin menarik minat petani untuk membudidayakannya.
Ustad Mashuri, Kasi Kesejahteraan Desa Gading, menjelaskan bahwa pelatihan yang diberikan tidak hanya mencakup teknik penanaman, tetapi juga proses pengolahan dan pemasaran. “Kami ingin memastikan agar warga tidak hanya bisa menghasilkan cabai jamu, tetapi juga bisa memasarkannya dengan baik,” ujarnya.
Ke depan, Desa Gading akan terus mengembangkan budidaya cabai jamu. Rencananya, akan dilakukan pelatihan lanjutan yang mencakup praktik penanaman dan perawatan tanaman. Selain itu, desa juga akan membangun jaringan pemasaran untuk memastikan hasil panen petani dapat terserap dengan baik.
Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.