Jakarta (DESA MERDEKA) – Banyuwangi, Jawa Timur, terpilih sebagai lokasi pengembangan program Desa Damai, yang notabene merupakan kerjasama Wahid Foundation (WF) bersama Japan Tobacco International (JTI) Indonesia.
“Program Desa Damai di Banyuwangi akan berfokus pada pemberdayaan ekonomi terhadap para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), khususnya bagi para perempuan yang telah terpukul karena situasi krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan,” terang Yenny Wahid.
Sejatinya, Desa Damai merupakan program WF yang telah dicanangkan sejak 2017 dan diciptakan sebagai upaya untuk meminimalisir konflik masyarakat sosial dan mencegah pengaruh radikalisme, melalui pemberdayaan masyarakat.
Kedutaan Jepang merupakan salah satu pihak yang turut merancang terbentuknya Desa Damai, sebuah program yang diyakini mampu meningkatkan ketahanan masyarakat dari potensi konflik. Mendorong peran dan partisipasi perempuan dalam perdamaian. Program Desa Damai yang didukung oleh JTI Indonesia ini akan ditujukan kepada komunitas di dua desa yang ada di Banyuwangi.
Terkait kontribusinya dalam program ini, Manos Koukourakis, Presiden Direktur JTI Indonesia mengatakan bahwa pihaknya merasa terdorong untuk ikut mengembangkan program Desa Damai karena JTI menyakini bahwa hidup dalam kondisi aman dan damai merupakan hak setiap orang. Untuk itu, ia berharap bahwa kontribusi JTI dapat menyentuh komunitas-komunitas yang saat ini belum sepenuhnya berdaya.
Direktur Eksekutif Wahid Foundation Mujtaba Hamdi memaparkan alasan pemilihan kedua desa di Banyuwangi tersebut. Mujtaba menjelaskan bahwa kedua desa memiliki latar belakang, potensi konflik masyarakat, ekonomi, pendidikan dan keragaman sosial yang berbeda. Kondisi itu pada satu sisi membentuk kerentanan konflik namun di sisi lain menjadi potensi kolaborasi dalam membangun untuk ketahanan masyarakat yang baik sosial dan kuat.
Mujtaba menekankan bahwa melalui program Desa Damai, WF bermaksud membina mendukung aktor perempuan menjadi pelopor ketahanan masyarakat, tidak terbatas hanya pembangunan perdamaian atas konflik sosial dan radikalisme, namun juga pada isu-isu lainnya yang terjadi di masyarakat.
Peresmian program ini turut dihadiri oleh Kanasugi Kenji, Duta Besar Jepang untuk Indonesia.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.