Menu

Mode Gelap
11 Desa di PALI Terendam Banjir, Polisi Siaga Evakuasi dan Koordinasi Bantuan Program Sejahtera dari Desa Lombok Barat: Bukan Bagi Uang, Tapi Pengembangan Potensi Desa Mobil Siaga Desa Bermasalah, Bupati Situbondo Tegas Lakukan Pembinaan Pemilihan PAW Kades Sekara Ricuh, Warga Tuding Ada Intervensi dan Nepotisme Dana Desa Aceh Singkil 2025 Tertunda, Ini Penyebabnya

PEMERINTAHAN · 25 Feb 2025 04:57 WIB ·

Delapan Desa di Jawa Tengah Jadi Percontohan Program Graduasi Pengentasan Kemiskinan


					Delapan Desa di Jawa Tengah Jadi Percontohan Program Graduasi Pengentasan Kemiskinan Perbesar

Semarang [DESA MERDEKA] – Pemerintah Pusat memilih delapan desa di Jawa Tengah sebagai lokasi percontohan program graduasi pengentasan kemiskinan. Program ini bertujuan untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas hidup.

Delapan desa yang terpilih adalah Desa Pesodongan (Wonosobo), Desa Gambuhan (Pemalang), Desa Wlahar (Brebes), Desa Kalisalak (Banyumas), Desa Ngesrepbalong (Kendal), Desa Kepuhsari (Wonogiri), Desa Dimoro (Grobogan), dan Desa Purwosari (Magelang).

Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno, menyambut baik penunjukan ini dan menyatakan akan mengintegrasikan program tersebut dengan program-program pengentasan kemiskinan yang telah ada di tingkat Pemerintah Provinsi.

“Kami tentu menyambut baik, karena Jawa Tengah ditunjuk menjadi pilot proyek. Konsep baru ini bisa terinternalisasi dengan program selama lima tahun ke depan,” katanya.

Sumarno menambahkan bahwa program Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dalam penanganan kemiskinan berbasis pada potensi desa, dengan mengidentifikasi semua potensi dan kemudian digerakkan untuk penanganan kemiskinan di desa tersebut. Konsep ini dinilai serupa dengan konsep graduasi dari pemerintah pusat.

Kepala Dinas Sosial Jawa Tengah, Imam Maskur, menjelaskan bahwa program graduasi bantuan sosial merupakan rangkaian proses persiapan graduasi bantuan sosial melalui pemberdayaan masyarakat dalam menangani masyarakat miskin. Tujuannya adalah untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat dan mempercepat pengentasan kemiskinan.

“Pada tahun 2025, dari jumlah penduduk Jateng 37,61 juta jiwa, ada 19.748.428 jiwa atau 52 persen di antaranya masuk di dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS),” terangnya.

Program graduasi bansos sebagai akselerasi pengentasan penduduk miskin diarahkan pada beberapa aspek daya ungkit penurunan kemiskinan, antara lain peningkatan kualitas hidup melalui peningkatan pendapatan, pemberdayaan bidang ekonomi, peningkatan akses sumber daya, dan pelayanan sosial dasar.

Kegiatan rapat koordinasi graduasi dan sinkronisasi tersebut juga dihadiri oleh delapan kepala desa yang menjadi proyek percontohan, kemudian perwakilan dari pemerintah daerah.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Abdul Gani Kasuba: Sang Pembangun Maluku Utara Berpulang

16 Maret 2025 - 04:01 WIB

Wagub Sumbar Pastikan Takjil Aman dan Harga Pokok Stabil di Pasar Banda Buek Padang

15 Maret 2025 - 23:03 WIB

Program Makan Bergizi Gratis: Setiap Desa Butuh 700 Ayam per Minggu, Pasar Baru Tercipta

15 Maret 2025 - 10:36 WIB

Melianus Dogopia Resmi Pimpin Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Deiyai

15 Maret 2025 - 05:59 WIB

Bupati Aceh Tenggara Tegaskan: Tak Ada Lagi Program Titipan Dana Desa, Awasi Pengelolaan!

15 Maret 2025 - 04:55 WIB

Ribuan Tenaga Kontrak Malaka Dirumahkan, DPRD Soroti Pelanggaran Aturan

14 Maret 2025 - 13:22 WIB

Trending di PEMERINTAHAN