Jakarta [DESA MERDEKA] – Rencana pemerintah untuk mendanai program makan bergizi gratis menggunakan dana desa menuai kontroversi. Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menyoroti potensi dampak negatif kebijakan ini terhadap pembangunan desa.
“Pengalihan dana desa untuk program makan gratis berpotensi menghambat pembangunan desa,” tegas Huda. “Ini karena dana desa yang terbatas akan semakin terbagi dan tidak optimal dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di tingkat desa.”
Huda menjelaskan bahwa setiap desa memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda-beda. Dengan mengalihkan sebagian besar dana desa untuk program makan gratis, maka proyek-proyek pembangunan desa yang telah direncanakan, seperti perbaikan infrastruktur, pembangunan fasilitas umum, hingga pemberdayaan masyarakat, akan tertunda atau bahkan terbengkalai.
“Dana desa seharusnya digunakan untuk pembangunan yang berkelanjutan dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh,” imbuhnya.
Tantangan Implementasi di Tingkat Desa
Selain masalah alokasi anggaran, Huda juga meragukan kemampuan desa dalam melaksanakan program makan gratis secara efektif. “Tidak semua desa memiliki sumber daya yang cukup untuk menjalankan program ini,” ujarnya. “Perlu diingat bahwa kualitas gizi makanan sangat penting untuk pertumbuhan anak. Ini bukan hanya soal kuantitas, tetapi juga kualitas.”
Menurut Huda, pemerintah pusat perlu mempertimbangkan alternatif pendanaan lain yang lebih tepat, seperti anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) atau kerja sama dengan pihak swasta. Dengan demikian, dana desa dapat tetap difokuskan untuk pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat.
Solusi Alternatif
Beberapa ahli menyarankan agar pemerintah mencari solusi alternatif untuk program makan gratis, seperti:
- Kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM): LSM yang memiliki pengalaman dalam bidang pangan dan gizi dapat membantu pemerintah dalam merancang dan melaksanakan program ini.
- Bantuan dari perusahaan swasta: Perusahaan swasta dapat memberikan bantuan berupa bahan makanan, tenaga ahli, atau teknologi untuk mendukung program ini.
- Penggunaan produk lokal: Dengan mengutamakan penggunaan produk lokal, program makan gratis dapat sekaligus membantu meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
Program makan gratis memang memiliki tujuan yang mulia, namun perlu dipertimbangkan secara matang dampaknya terhadap pembangunan desa. Pemerintah perlu mencari solusi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah stunting dan gizi buruk pada anak, tanpa mengorbankan pembangunan desa.
KAPERWIL JABAR
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.