Menu

Mode Gelap
Kemendes PDT Siap Jadi Kontributor Utama Ketahanan Pangan di Sulawesi Selatan Pemprov Sumbar Optimis Proyek Jalan Alahan Panjang-Kiliran Jao Segera Lanjut Museum Desa Genggelang: Simbol Pelestarian Budaya Sasak Sumedang Siap Gelar Hari Desa Nasional 2025 dengan Meriah DPRD TTS Desak Bank NTT Cairkan Dana Desa Tepat Waktu

DESA · 6 Jan 2025 15:49 WIB ·

Dana Desa Terancam Habis, Program Makan Gratis Jadi Polemik


 Dana Desa Terancam Habis, Program Makan Gratis Jadi Polemik Perbesar

Jakarta [DESA MERDEKA] – Rencana pemerintah untuk mendanai program makan bergizi gratis menggunakan dana desa menuai kontroversi. Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menyoroti potensi dampak negatif kebijakan ini terhadap pembangunan desa.

“Pengalihan dana desa untuk program makan gratis berpotensi menghambat pembangunan desa,” tegas Huda. “Ini karena dana desa yang terbatas akan semakin terbagi dan tidak optimal dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di tingkat desa.”

Huda menjelaskan bahwa setiap desa memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda-beda. Dengan mengalihkan sebagian besar dana desa untuk program makan gratis, maka proyek-proyek pembangunan desa yang telah direncanakan, seperti perbaikan infrastruktur, pembangunan fasilitas umum, hingga pemberdayaan masyarakat, akan tertunda atau bahkan terbengkalai.

“Dana desa seharusnya digunakan untuk pembangunan yang berkelanjutan dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh,” imbuhnya.

Tantangan Implementasi di Tingkat Desa

Selain masalah alokasi anggaran, Huda juga meragukan kemampuan desa dalam melaksanakan program makan gratis secara efektif. “Tidak semua desa memiliki sumber daya yang cukup untuk menjalankan program ini,” ujarnya. “Perlu diingat bahwa kualitas gizi makanan sangat penting untuk pertumbuhan anak. Ini bukan hanya soal kuantitas, tetapi juga kualitas.”

Menurut Huda, pemerintah pusat perlu mempertimbangkan alternatif pendanaan lain yang lebih tepat, seperti anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) atau kerja sama dengan pihak swasta. Dengan demikian, dana desa dapat tetap difokuskan untuk pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat.

Solusi Alternatif

Beberapa ahli menyarankan agar pemerintah mencari solusi alternatif untuk program makan gratis, seperti:

  • Kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM): LSM yang memiliki pengalaman dalam bidang pangan dan gizi dapat membantu pemerintah dalam merancang dan melaksanakan program ini.
  • Bantuan dari perusahaan swasta: Perusahaan swasta dapat memberikan bantuan berupa bahan makanan, tenaga ahli, atau teknologi untuk mendukung program ini.
  • Penggunaan produk lokal: Dengan mengutamakan penggunaan produk lokal, program makan gratis dapat sekaligus membantu meningkatkan perekonomian masyarakat desa.

Program makan gratis memang memiliki tujuan yang mulia, namun perlu dipertimbangkan secara matang dampaknya terhadap pembangunan desa. Pemerintah perlu mencari solusi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah stunting dan gizi buruk pada anak, tanpa mengorbankan pembangunan desa.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 62 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Pemerintah Dorong Desa Mandiri dengan Perkuat BUMDes

18 Januari 2025 - 12:13 WIB

Talang Bulang Gelar Musdessus, Pastikan BLT DD Tepat Sasaran

17 Januari 2025 - 23:03 WIB

Ngadas: Harmonis di Tengah Keberagaman Agama dan Budaya

17 Januari 2025 - 15:40 WIB

Bantuan Sembako Pertamina Ringankan Beban Warga di Tiga Desa PALI

17 Januari 2025 - 14:52 WIB

Mendagri Dorong BUMDes Fokus Pangan untuk Tingkatkan Kemandirian Desa

16 Januari 2025 - 18:57 WIB

DPRD Belu Temukan Sejumlah Kejanggalan dalam Pengelolaan APBDes di Beberapa Desa

16 Januari 2025 - 07:02 WIB

Trending di DESA