Menu

Mode Gelap
Dari Hoaks ke Harapan: Catatan Dua Hari Bimtek Literasi Informasi di Pekalongan PPID Desa Jadi Kunci Transparansi di Lombok Tengah Sumatera Barat Siap Jadi Green Province 2026, Targetkan Investasi Hijau Rp120 Triliun Peternakan Ayam Diduga Tanpa Izin Resahkan Warga Bekasi Mengubah Citra Petani, Memajukan Ekonomi Sumbar

LINGKUNGAN · 4 Jul 2024 22:28 WIB ·

Cagar Alam Desa Kubung Terancam Punah Akibat Pertambangan Liar, Potensi Wisata Air Panas Terbengkalai


					Cagar Alam Desa Kubung Terancam Punah Akibat Pertambangan Liar, Potensi Wisata Air Panas Terbengkalai Perbesar

Halmahera Selatan (DESA MERDEKA)  – Kawasan hutan cagar alam di Desa Kubung, Kecamatan Bacan Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, terancam punah akibat maraknya pertambangan liar.

Informasi yang dihimpun media ini, tidak hanya masyarakat, tetapi sejumlah aparat desa juga terlibat dalam aktivitas ilegal ini.

Pertambangan Liar Menggerogoti Hutan Cagar Alam

Hutan cagar alam yang di dalamnya terdapat berbagai jenis flora dan fauna khas serta ekosistem tertentu harus dilindungi dan berkembang secara alami. Namun, kawasan ini terancam punah akibat maraknya pertambangan liar.

Hampir setiap hari masyarakat Desa Kubung beraktivitas menambang emas secara ilegal di kawasan hutan cagar alam dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Lubang mas di Desa Kubung bukan hanya milik saya, tapi punya banyak orang,” ungkap seorang warga Kubung yang tidak ingin disebutkan namanya, Kamis (4/7/2024).

Ia menyebut, tidak hanya masyarakat, tetapi aparat desa juga terlibat dalam aktivitas tambang liar ini. Namun, ia enggan membeberkan siapa aparat desa yang dimaksud.

Parahnya, BKSDA Terkesan Diam

Di sisi lain, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Halmahera Selatan terkesan diam dan tidak melakukan kontrol terhadap aktivitas pertambangan liar ini. Hal ini membuat masyarakat semakin berani melakukan aktivitas ilegal tersebut.

Potensi Wisata Air Panas Terbengkalai

Di tengah ancaman kerusakan hutan cagar alam, Desa Kubung memiliki potensi wisata air panas yang belum terekspos. Potensi ini terletak di wilayah Selatan pulau Bacan, tepatnya di Desa Kubung Kecamatan Bacan Selatan.

Desa ini memiliki pantai unik dengan sumber air panas alami yang biasa disebut oleh warga setempat dengan “suwering air panas”. Selain itu, hutan belantaranya juga masuk dalam cagar alam budaya.

Kades Kubung, Masbul Hi Muhammad, membenarkan potensi wisata air panas di desanya. Ia berharap potensi ini dapat dikembangkan sebagai objek wisata yang dikelola oleh pemerintah desa melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

“Ada cagar alam di bagian selatan. Desa Kubung juga punya keunikan air panas tepat di bibir pantai yang sangat mudah dijangkau oleh masyarakat,” kata Kades.

Namun, ia mengakui bahwa pembangunan untuk lokasi wisata di desanya masih dalam tahap wacana perencanaan, mengingat akses jalan utama ke Desa Kubung belum memadai.

Masbul Hi Muhammad berkomitmen untuk merealisasikan program fisik dan nonfisik, termasuk pengembangan wisata air panas. Perencanaannya akan dimasukan ke Musyawarah Desa (Musdes) pada tahun mendatang.

“Untuk tahun ini saya fokus merealisasikan program yang berjalan, salah satunya pagar desa dengan volume 500 meter, infrastruktur serta pemberdayaan lainnya. 2025 atau 2026 kita akan coba bahas pada musdes, Insya Allah disetujui,” cetus Kades Masbul.

Jika disetujui dalam musdes dan terealisasi, maka selain menambah objek wisata air panas di pulau Bacan, juga membuka jalan bagi masyarakat dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Kedepan InsyaAllah, kami bahas bersama masyarakat, jika disetujui kami akan realisasi, dengan sebagian dana desa yang dianggarkan secara bertahap,” ucapnya.

“Hal tersebut dapat menambah objek wisata di pulau Bacan, serta membuka lapangan kerja bagi UMKM di desa Kubung kedepannya, maka perlu untuk dipromosikan,” tuturnya Minggu (26/5/2024).

Desa Kubung memiliki wilayah yang strategis dengan cagar alam budaya dan pantai yang berhadapan langsung dengan pulau Mandioli. Sekitar satu jam perjalanan dari pusat kota Labuha (jalur darat), pengunjung dapat melihat cagar alam serta berendam air panas alami sambil menikmati terbenamnya matahari (sunset) pada sore hari.

Follow WhatsApp Channel Desamerdeka.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Artikel ini telah dibaca 184 kali

badge-check

Jurnalis

Tinggalkan Balasan

Baca Lainnya

Kepala Desa Kritik Keras: Dana CSR Benteng Gelap Tanpa Forum

28 Oktober 2025 - 12:57 WIB

Simalungun Tanggap Bencana: Pemkab Pangkas Pohon Rawan Tumbang

22 Oktober 2025 - 15:49 WIB

Bupati Simalungun Tolak Keras Konversi Kebun Teh PTPN IV : “Bukan Hanya Aset Ekonomi, Tapi Jati Diri Daerah!”

3 Oktober 2025 - 10:48 WIB

Atasi Bencana, Sumbar Fokus Konservasi DAS dan Mangrove

26 September 2025 - 06:12 WIB

Ubah Limbah Jadi Rupiah, UMKM Semarang Tembus Pasar Dunia

16 September 2025 - 06:17 WIB

Sumbar Berkomitmen Berantas Tambang Ilegal dan Bentuk WPR

12 September 2025 - 11:03 WIB

Trending di LINGKUNGAN