Yogyakarta (DESA MERDEKA) – Yogya, kota budaya yang kaya akan potensi, tengah mengalami transformasi ekonomi yang menarik. Salah satu motor penggeraknya adalah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dalam acara Rembug BUMDes 2024 yang digelar Bumdes.id, para pelaku BUMDes dari berbagai daerah di DIY berkumpul untuk berbagi pengalaman dan merumuskan langkah strategis ke depan.
Acara yang bertepatan dengan peresmian gedung baru Meravi.id, sebuah wadah inkubasi bagi BUMDes, ini menjadi momentum penting bagi pengembangan BUMDes di Yogyakarta. Dengan menghadirkan narasumber yang kompeten, mulai dari birokrat, akademisi, hingga pelaku usaha, acara ini berhasil menyoroti berbagai tantangan dan peluang yang dihadapi BUMDes.
BUMDes: Lebih dari Sekadar Usaha Desa
Danang Setiadi, Kepala Biro Bina Bermas DIY, dalam sambutannya menekankan pentingnya BUMDes memiliki jiwa bisnis yang kuat. “BUMDes bukan sekadar usaha desa, tapi harus menjadi motor penggerak perekonomian desa,” tegasnya. Ia juga menyoroti potensi besar yang dimiliki BUMDes di era reformasi kalurahan, di mana desa diberikan keleluasaan yang lebih besar untuk mengembangkan potensi lokalnya.
Namun, Danang juga mengingatkan bahwa masih banyak BUMDes di Yogyakarta yang perlu berbenah. Dari 390 BUMDes yang ada, hanya sebagian kecil yang dikategorikan maju. “Ini tantangan bagi kita semua untuk terus meningkatkan kualitas dan kinerja BUMDes,” tambahnya.
Kolaborasi Jadi Kunci Sukses
Salah satu poin penting yang dibahas dalam Rembug BUMDes adalah pentingnya kolaborasi. BUMDes tidak bisa bekerja sendiri, tetapi perlu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.
Agus Choliq, perwakilan Forum BUMDes Yogyakarta, mengungkapkan bahwa kolaborasi antar-BUMDes sangat penting untuk memperkuat posisi tawar mereka. “Dengan bersatu, kita bisa mengakses pasar yang lebih luas dan mendapatkan dukungan yang lebih besar,” ujarnya.
Era digital telah mengubah lanskap bisnis secara drastis. BUMDes pun tidak bisa tinggal diam. Dalam acara ini, para peserta diajak untuk berpikir lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan bisnis mereka.
“Dengan memanfaatkan teknologi digital, BUMDes bisa menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan efisiensi operasional,” ujar Dr. Rudy Suryanto, M.Acc., AK. CA, seorang akademisi yang juga menjadi penanggap dalam acara ini.
Meravi.id: Rumah Baru bagi BUMDes
Peresmian gedung baru Meravi.id menjadi salah satu sorotan dalam acara Rembug BUMDes 2024. Gedung ini diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan BUMDes di Yogyakarta, tempat para pelaku BUMDes dapat berkolaborasi, berbagi pengetahuan, dan mengembangkan bisnis mereka.
“Meravi.id adalah rumah baru bagi BUMDes. Di sini, mereka akan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan berkembang,” ujar Diana Arta, Direktur Eksekutif Bumdes.id.
Rembug BUMDes 2024 telah menjadi ajang yang inspiratif bagi para pelaku BUMDes di Yogyakarta. Melalui acara ini, mereka mendapatkan semangat baru untuk terus berinovasi dan mengembangkan bisnisnya. Dengan dukungan dari berbagai pihak, BUMDes di Yogyakarta diharapkan dapat menjadi motor penggerak perekonomian desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.