Siak (DESA MERDEKA) – Sejumlah petani dan para pemuda karang taruna Desa jayapura langsung sumringah, usai mendapatkan sosialisasi pengolahan limbah sekam padi menjadi barang yang memiliki nilai guna dan jual lebih tinggi.
“Kegiatan ini bisa membuka usaha rumahan dengan memanfaatkan sekam padi yang menumpuk yang biasanya dijual dengan harga relatif murah,” kata Pak Alim, seorang petani di Desa Jayapura, usai mengikuti demo cara pembuatan BRIKET, yang dilakukan oleh Mahasiswa Kukerta UNRI di Desa Jayapura.
Pak Alim paham benar, bahwa padi varietas unggul yang merupakan tanaman utama di wilayah Jayapura, selalu menjanjikan hasil panen yang cukup melimpah. Sebagai daerah yang termasuk lahan sawah semi irigasi, padi yang dipanen dari Jayapura akan diolah menjadi beras dengan alat modern yang memisahkan antara beras dengan sekam padi. Secara umum, pada tahun 2022 luas tanaman padi di Kabupaten Siak seluas 8.078 ha,. dengan produksi sebesar 45.423,8 ton dan produktivitas 4,87 ton/ha. Sehingga, upaya mahasiswa kukerta UNRI 2023 yang menawarkan alternatif metode pengolahan limbah sekam padi menjadi bahan bakar alternatif rumahan (BRIKET), yang berpotensi membuka peluang usaha sampingan bagi masyarakat setempat.
Salah satu keunggulan utama dari briket ini adalah kemampuannya untuk menggantikan batu bara sebagai sumber energi. Briket dari sekam padi memiliki kandungan energi yang cukup tinggi dan dapat digunakan dalam berbagai sektor, termasuk pabrik, perhotelan, dan rumah tangga. Selain itu, briket ini menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan dengan batu bara, sehingga berpotensi mengurangi dampak pemanasan global.
Dengan semakin banyaknya upaya inovatif semacam ini, masa depan lingkungan akan tampak lebih cerah. Terobosan seperti briket dari sekam padi memberikan inspirasi bahwa kita dapat mengatasi tantangan lingkungan dengan kecerdasan dan kolaborasi antar pihak.
Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.