Pontianak (DESA MERDEKA) – Sejumlah barcode yang berisikan informasi terkait destinasi wisata se-Kalbar, disebarkan di bandara, pusat perbelanjaan dan berbagai tempat strategis lainnya, oleh pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Diaporapar).
“Akan semakin memudahkan masyarakat untuk mencari alternatif berlibur di Kalbar,” ungkap Windy Prihastari, Kepala Disporapar Kalbar, kepada awak media, Selasa 18 April 2023.
Inovasi barcode tersebut, dimaksudkaan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat atau wisatawan untuk memilih alternatif destinasi wisata saat libur Idul Fitri 1444 H. Sebagai produk dari Electronic Tourism Information Center (eTIC), dan bisa diakses melalui smartphone, Kalbar menjadi yang pertama di Indonesia.
“Data (destinasi wisata) ini langsung terhubung ke Kemenparekraf yang sudah terverifikasi oleh kementrian melalui website Jadesta. Barcode tersebut berisikan informasi lengkap tentang destinasi wisata di seluruh kabupaten/kota,” papar Windy.
Kehadiran inovasi ini juga sebagai tindak lanjut dari kebijakan Gubernur Kalbar Sutarmidji yang telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 500.13.1/1877/DISPORAPAR tentang Pemantauan Libur Idul Fitri 2023 di destinasi pariwisata. Adapun dalam SE tersebut Gubernur Sutarmidji menyampaikan empat hal dalam rangka meningkatkan kesiapan destinasi, dan mengantisipasi arus kunjungan, serta pergerakan wisatawan selama libur nasional ldulfitri tahun 2023.
Pertama Pemprov mengimbau kepada pemerintah kabupaten/kota se-Kalbar agar dapat melakukan koordinasi dan persiapan untuk meningkatkan kea-manan, kenyamanan dan keselamatan di lokasi daya tarik wisata.
Kedua memastikan penerapan protokol kesehatan, dan penerapan CHSE baik dari pengelola lokasi wisata mau-pun bagi pengunjung.
Kemudian yang ketiga memastikan kesiapan petugas dan pengelola dalam pelayanan wisata di lokasi daya tarik wisata.
Keempat meningkatkan pelayanan dan pengamanan di lokasi wisata, seperti kesediaan pemandu wisata, petugas in-formasi dan balawisata.
“Persiapan koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti rumah sakit, PMI, pihak kepolisian, dan BPBD setempat,” tulis gubernur dalam poin kelima SE tersebut.
Windy mencontohkan seperti Pantai Temajuk, Kabupaten Sambas, dari barcode tersebut akan terhubung pada informasi yang lengkap tentang destinasi wisata tersebut. Bahkan sampai pada video promosinya bisa disaksikan oleh masyarakat dari website yang ada.
“Kami juga telah mewanti-wanti Dinas Pariwisata Kabupaten Sambas untuk Pantai Temajuk, kami mendapatkan informasi penginapan sudah penuh, itu pertanda orang telah siap ke sana semua. Maka harus ada posko di setiap tempat,” jelas Windy.
Inovasi barcode tersebut, memungkinkan wisatawan untuk memindai menggunakan kamera smartphone, untuk mendapatkan beragam informasi, baik fasilitas di destinasi wisata, produk ekonomi kreatif, hingga kuliner yang ada.
Sejumlah wisata seperti di daerah hulu Kalbar, disebutkan Windy, seperti arung jeram di Rantau Kalis, Bukit Kelam, Danau Sentarum, dan lainnya, juga menjadi wilayah yang informasinya dimasukkan kedalam barcode tersebut. Dengan adanya inovasi tersebut, intinya masyarakat bisa mendapatkan referensi terlebih dahulu terkait destinasi wisata yang bakal dikunjungi.
“Kami akan mengajak anak-anak Genpi serta putra putri pariwisata untuk membantu menyebarkan informasi tersebut. Selain secara konvensional, kami juga menggandeng promosi secara digital,” pungkas Windy.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.