Bone Bolango (DESA MERDEKA) – Hujan deras yang mengguyur Gorontalo selama beberapa pekan memicu bencana banjir dan tanah longsor di lokasi pertambangan emas ilegal Suwawa, Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango pada Sabtu malam (7/7/2024) pukul 23.45 WITA. Tragedi ini merenggut nyawa 33 orang penambang, melukai beberapa orang lainnya, dan menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah.
Kejadian yang terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Suwawa selama beberapa pekan tersebut, akhirnya memicu tanah longsor di lokasi pertambangan emas ilegal Suwawa pada Sabtu malam (7/7/2024). Akibatnya, beberapa penambang yang sedang bekerja, terjebak di bawah longsoran tanah.
Dampak Bencana
Bencana ini merenggut nyawa 33 orang penambang, melukai beberapa orang lainnya, dan menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah di area pertambangan. Kerusakan lingkungan ini dikhawatirkan akan berakibat fatal bagi kelestarian alam dan ekosistem di sekitarnya.
Upaya pencarian dan evakuasi segera dilakukan tim SAR gabungan dari berbagai unsur, termasuk Basarnas, BPBD, TNI, dan Polri, untuk melakukan pencarian dan evakuasi korban. Proses pencarian terhambat oleh kondisi cuaca buruk dan akses jalan yang sulit. Hingga saat ini, 33 korban telah berhasil dievakuasi. Pencarian korban yang masih hilang terus dilakukan.
Pemerintah daerah setempat juga membrikan dukungan logistik, dengan mendistribusikan bantuan makanan siap saji kepada para korban. Masyarakat-pun diimbau untuk berhati-hati dan menghindari lokasi bencana.
Fakta Menarik
Media sosial ramai dengan cerita-cerita terkait bencana ini, termasuk ramalan indigo Hard Gumay dan munculnya emas setelah longsor. Dahulu, Suwawa merupakan lumbung penghasilan bagi para penambang. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kawasan ini berubah menjadi “kota kecil” dengan berbagai aktivitas malam hari. Bencana ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya bencana susulan.
Desa’isME Berkabar Baik
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.