Jakarta [DESA MERDEKA] – Penerbit Banana menggelar acara bincang buku “Gongka” karya Frisca Saputra. Gelar bincang buku bertajuk : “Ihwal Besar dari Masa Kecil” yang di moderatori Abraham Herdiyanto (Editor) menghadirkan Frisca Saputra (Penulis) dan Harjanto Halim ( Nara Sumber) disiarkan secara langsung melalui akun Instagram @bananapublisher, @harjantohalim dan @friscasaputra, Kamis (07/08/2024) mulai pukul 19.00 WIB.
Pengarang buku Gongka Frisca Saputra dan Harjanto Halim (narasumber) punya latar belakang yang sama juga punya hubungan keluarga. Keduanya ngobrol sekaligus nostalgia masa kecil keduanya. Kisah-kisah dalam beberapa fragmen kehidupan keduanya ternyata ada benang merah kesamaannya.
Seperti yang dikatakan sang Papa yang seperti musafir. “Artinya orang meskipun berada, hidup dengan kesederhanaan tidak flexing atau pamer kekayaan. Banyak pesan moral dari hal-hal sederhana.
Harjanto Halim yang dikenal luas sebagai tiktokers mengamati buku berisikan tentang pengalaman masa Frisca yang tak jauh beda dengan anak-anak pada masa jamannya. Hal ini menjadi menarik tentunya beda dengan masa kanak-kanak generasi kini. Banyak hal kepolosan dan sederhanaan yang bisa diteladani.
Harjanto mengatakan buku ini menarik, karena ada juga tentang nama-nama masakan dulu. Jadi ini buku ini berisi kisah pengalaman masa kecil juga ada resepnya.
“Saya berharap kalau nantinya cetak ulang, resep-resep tentang masakan lebih didetilkan biar orang bisa mempraktekkan masakan yang otentik dari resep keluarga,” ujar Halim.
Frisca mengaku menulis buku ini mengalir begitu saja. Semua kisah yang ada dalam buku merupakan fragmen-fragmen kehidupan masa kecil yang dijalaninya. Seperti apa yang dikatakan papanya, dia itu seperti musafir.
“Asal ada makanan dan pakaian, cukup. Melewati hari satu demi satu. Kesusahan hari ini cukup buat hari ini saja.”ungkap Frisca dalam sebuah bagian.
Frisca juga mengungkap, ada keteladan tentang etos kerja yang dicontohkan papanya. Setiap hari yang nampak Kesibukan kerja yang terlihat seakan tanpa henti.
“Kerja itu niscaya. Jadi orang hidup harus berusaha dan bekerja kalau mau sukses,” imbuh Frisca.
Fragmen-fragmen kenangan masa kecil pemilik nama lahir Yap Mu Yung di kawasan Pecinan Jakarta Barat, yang penuh warna, akrab dengan keriuhan kompor, wangi dapur, dan kegiatan jual beli di pasar, menjadi inspirasi Frisca Saputra sehingga menuliskannya menjadi buku Gongka. Besar di keluarga tukang kue yang selalu sibuk, namun seperti kebanyakan orang Cina, dia suka makan. Gongka adalah karya bukunya yang pertama yang diterbitkan Penerbit Banana.
Gongka karya Frisca Saputra sendiri mengisahkan Tiong – tsiah si Gampang Lapar, begitu Papa memanggil Gongka. Tetapi kalau punya ayah yang jago masak apa saja, mulai dari bihun bebek, dadar tiram, backcang, mi teh, kari daging sampai kue-kue yang ketika digoreng menguarkan aroma manis yang memenuhi rumah, kau pasti akan gampang lapar juga seperti Gongka.
Belum lagi jika Mama membuat sayur asem sedap dengan potongan ikan asin jambal roti, surga sudah. Tak hanya itu, penjual makanan enak setiap hari berkeliling di tempat tinggal Gongka. Permainan Gongka dan teman-temannya seru dan menyenangkan, seperti lompat tali, masak-masakan, tplak gunung atau pun petak umpet walaupun kadang saat sial bisa menginjak tahi ayam.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.