Banyumas [DESA MERDEKA] – Belajar dari pengalaman Ramadan dan Lebaran tahun lalu, Sarman, seorang produsen sriping dan sale pisang di Desa Randegan, Wangon, Banyumas, mengambil langkah antisipasi dengan meningkatkan produksi hingga 10 ton untuk menyambut Ramadan 2025.
Pada Ramadan 2024, Sarman hanya menyiapkan 7 ton produknya. Jumlah tersebut ternyata tidak mencukupi untuk memenuhi lonjakan permintaan pasar, sehingga ia berencana menambah produksinya secara signifikan tahun ini.
“Ini untuk persiapan menjelang Ramadan dan Lebaran, makanya kita persiapkan dari sekarang karena tahun lalu yang disiapkan sekitar 7 ton saja kurang,” kata Sarman di Desa Randegan Wangon, Rabu (26/2/2025).
Saat ini, Sarman telah memulai proses produksi dan mengaku sudah mencapai sekitar 50 persen dari target yang diinginkan. Namun, ia juga mengakui adanya tantangan, terutama terkait ketersediaan bahan baku pisang.
“Kendala pasti ada, khususnya bahan baku yaitu pisang. Apalagi saat ini musim hujan sehingga banyak tanaman pisang yang tidak jadi alias mati,” ujarnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Sarman mencari alternatif pasokan pisang dari daerah lain, seperti Cilongok dan Ajibarang, yang sebelumnya ia mengandalkan pasokan dari Cilacap.
Sriping dan sale pisang produksi Sarman dijual dengan harga Rp 25 ribu per kilogram untuk pembelian grosir, dan Rp 30 ribu per kilogram untuk eceran. Selain itu, ia juga menawarkan paket bal seharga Rp 50 ribu yang berisi 2 kilogram produknya.
Langkah antisipasi yang dilakukan Sarman ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar yang biasanya meningkat selama bulan Ramadan dan Lebaran. Selain itu, peningkatan produksi ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, khususnya di Desa Randegan dan sekitarnya.
Redaksi Desa Merdeka
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.