Semarang [DESA MERDEKA] – Sebanyak 476 santri Pondok Pesantren Modern Gontor mengunjungi sentra batik di Desa Gemawang, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, pada 19-22 Februari 2025. Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan rihlah atau wisata edukatif yang bertujuan untuk memberikan pengalaman berharga di bidang wirausaha dan budaya kepada para santri.
Desa Gemawang dikenal sebagai pusat produksi batik di Kabupaten Semarang, yang sebagian besar digunakan sebagai seragam kedinasan. Dalam kunjungan ini, para santri tidak hanya melihat proses pembuatan batik, tetapi juga berkesempatan untuk mempelajari teknik membatik dan praktik langsung. Hasil karya mereka pun dapat dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.
“Kunjungan edukasi ini merupakan sarana saling belajar antara pengunjung, pengelola wisata, serta perajin. Juga sebagai sarana pengabdian untuk menyumbangkan ilmu dan semangat kewirausahaan agar menular kepada generasi muda,” ujar Fauzi, pemilik Rumah Batik Gemawang, yang juga menyampaikan materi tentang sejarah batik Gemawang hingga mampu menembus pasar nasional.
Fauzi menambahkan bahwa selain mengenal lebih dalam budaya batik, para santri juga mendapatkan pengalaman langsung dalam proses membatik dan memahami potensi ekonomi yang dimilikinya. “Ke depan, kami berharap semakin banyak lembaga pendidikan yang berminat untuk melakukan wisata edukasi,” harapnya.
Para santri pun antusias mengikuti kegiatan ini. Nadia Ayu, salah satu peserta, merasa terinspirasi untuk menekuni usaha membatik di masa depan. Sementara itu, Zaskia Rama, santri lainnya, terkejut karena membatik ternyata mudah dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Zaskia bahkan berencana untuk mulai belajar membatik.
Ustadz H.M. Bajuri, Lc, pendamping dari Pondok Pesantren Modern Gontor, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan kali keenam dilakukan di Batik Gemawang. Kunjungan ini diikuti oleh 476 santri kelas 6 atau tingkat akhir dari berbagai kampus Gontor Putri dan Gontor Putra.
“Kegiatan ini akan terus diagendakan ke depannya karena batik merupakan bagian dari budaya Nusantara yang memiliki nilai tinggi,” tegas Ustadz Bajuri. Ia berharap para santri dapat terinspirasi dan menjadi bagian dari generasi penerus yang melestarikan batik serta menjadi pengusaha batik di masa depan.
Selain sentra batik Gemawang, para santri juga mengunjungi berbagai destinasi wisata edukasi lainnya di Desa Gemawang, antara lain tempat produksi jamu tradisional Diva, produksi kerupuk Budi Karya, PAUD Buah Hati, RA Al-Islam Gemawang, dan MI Negeri 5 Semarang.
Kunjungan rihlah ke Desa Gemawang ini memberikan wawasan yang sangat berharga bagi para santri Pondok Pesantren Modern Gontor. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan generasi muda dapat lebih mencintai budaya lokal dan termotivasi untuk berwirausaha di bidang batik.

Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.