Bireuen – Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk (Disnakermobduk) Aceh bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bireuen melaksanakan program pemagangan pada 3 (tiga) Rumah Sakit Swasta di wilayah Kabupaten Bireuen, yaitu RS Telaga Bunda, RSU Jeumpa Hospital dan RSU Bireuen Medical Center. Pembukaan kegiatan pemagangan dilakukan di Ruang Pertemuan RS Telaga Bunda, Bireuen pada hari Selasa (5/4/2023) selain dihadiri oleh ke 3 direktur Rumah Sakit, juga turut dihadiri oleh Kadisnakermobduk Aceh, yang diwakili Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja, Qifti Reza Kesuma, ST dan Kadisnakertrans Kab. Bireuen, Mirza Fahmi, S.STP, M.Si.
Direktur Rumah Sakit Telaga Bunda dr. Mursyidah A. Lathief, M.PH dalam sambutannya mewakili perusahaan penyelenggara pemagangan menyampaikan bahwa spirit yang dilakukan pemerintah melalui program pemagangan bagi pencari kerja bekerjasama dengan 3 (tiga) rumah sakit swasta di Kabupaten Bireuen ini perlu disambut baik.
“Niat baik pemerintah mempertemukan pencari kerja dengan pemberi kerja melalui program pemagangan ini yang membuat kami termotivasi untuk menindaklanjutinya” tutur Mursyidah.
Sementara Kadisnakertrans Kab. Bireuen, Mirza Fahmi, S.STP, M.Si dalam sambutannya menyampaikan, bahwa kuota dalam rangka mempertemukan pencari kerja dengan tempat kerja program pemagangan yang disponsori oleh Pemerintah Aceh melalui Disnakermobduk Aceh kepada Kabupaten Bireuen ini patut di support dengan maksimal.
“Keberhasilan program ditahun-tahun sebelumnya dalam hal penempatan tenaga kerja didunia kerja. mengantarkan kabupaten Bireuen memperoleh kesempatan kembali ditahun ini untuk menyelenggarakan program pemagangan, kiranya terus dapat dilanjutkan kedepannya” ungkap Mirza.
“Kiranya melalui program pemagangan ini peserta dapat mengupgrade ilmu dan skill serta dapat membuka peluang kerja dan mampu mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Bireuen” tutup Mirza.
Kepala Disnakermobduk Aceh, Akmil Husen, SE, M.Si diwakili oleh Kabid Pelatihan Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Qifti Reza Kesuma,ST menyampaikan bahwa pemagangan intinya adalah bagaimana peserta berlatih ditempat kerja.
“Ilmu yang sudah didapatkan dari institusi pendidikan atau skill yang sudah diperoleh dari lembaga pendidikan atau lembaga pelatihan itu diuji ditempat kerja melalui program pemagangan. Seseorang dengan ilmu dan skill yang tinggi sekalipun namun dengan attitude yang tidak baik, namun posisi dalam team work di tempat kerja tidak baik maka itu tidak ada artinya bagi perusahaan.” ujar Qifti.
“Kontribusi terbaik adalah ketika peserta memiliki skill dan mampu bekerja secara tim serta memiliki atitude, apalagi peserta saat ini bekerja disebuah perusahaan “layanan publik”. Layanan publik yang dihadapi adalah bagaimana menghadapi berbagai macam tipikal orang-orang. Bagaimana memposisikan diri peserta sebagai raja atau pelayan. Jika salah memposisikan diri maka keberadaan peserta tidak sesuai dengan program ini dalam lingkup pelayan publik’ urai Qifti.
“Keberadaan peserta di Rumah Sakit adalah untuk melayani masyarakat. Salah satu hal yang perlu didapat melalui pemagangan, mendekatkan peserta dengan yang dilayani, memberikan pelayanan terbaik bagi yang dilayani, disamping disiplin. Perlu ditunjukkan dedikasi dari keberadaan peserta di perusahaan tempat kerja sehingga mampu memberikan kontribusi yang baik bagi rumah sakit dalam memberikan pelayanan maksimal bagi pengunjungnya” tutup Qifti.
Reporter: Aan I Foto: PPID I Editor: BDL
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.